Tuhan Temani Aku Berjuang

Tuhan temani aku berjuang dalam kesendirianku ini. Aku mohon, jangan lepaskan aku sedetik saja, karena tanpa-Mu aku hancur, aku jatuh. 

Terkadang, kita merasa hidup ini tidak adil, maksudnya, ada orang-orang yang sangat menderita karena harus melawan luka hidup. 

Dihantam masalah berkali-kali, hingga mebuat benteng pertahan roboh. Seberapa kuat ia berdiri tegak namun tak mampu. Jangankan melihat masa depan, lewati hari ini saja terasa sulit.

Sementara ada yang kelihatannya adem ayem saja. Semua berjalan mulus. Cita, dan cintanya tak terhalang apapun. 

Engkau bebaskan semua yang ia lakukan. Bahkan, pintu selalu terbuka. Sementara aku? Susah payah berjuang hadapi berat hidup ini. 

Apakah Engkau sedang mengujiku? Pikiran macam ini setiap saat hadir dalam benak. Seolah Tuhan pilih kasih. Maafkan aku Tuhan, aku lelah dengan pertanyaan bodoh ini.

Iya, diriku yang seperti sudah mati separuh jiwa. Dia membuatku tersiksa karena luka yang ditoreh hari ini kian menganga, sementara, aku belum lagi bisa menyelesaikan luka kemarin. Entah hatimu terbuat dari apa?

Tuhan temani aku berjuang
Tuhan temani aku dalam sendirian.. StoskSnap Images

Apa yang salah dengan hidupku Tuhan? Aku sadar, pertanyaan ini sesungguhnya memperlihatkan bahwa, aku sedang marah, dan kecewa "mengapa Tuhan membiarkan, dan tidak mempedulikan diriku. Dia tidak melihat penderitaan aku." 

Apakah ada kriteria khusus untuk menjadi anak kesayangan-Mu? 

Kalau begitu, untuk apa aku berharap pada-Mu? Mengapa aku harus memanggil nama-Mu disaat aku susah? Aku merasa diriku terbuang, dan tidak layak.

Aku merasa nyaliku semakin ciut? Keberanianku untuk menghadapi hidup ini sudah hilang. Mungkin selama ini aku hanya mengandalkan diri sendiri. 

Aku terlalu merasa yakin bahwa semua bisa kulakukan tanpa peduli meminta kekuatan dari-Mu. 

Ah, aku ini macam manusia egois yang tak tahu diuntung. Sudah dipinjamkan napas hidup, sudah di berikan kontrak hidup sementara di dunia untuk melakukan segala hal, tapi, aku masih tak tahu diri. 

Aku malah pura-pura tutup mata, dan telinga dari segala nasihat-Mu. Memang, aku ini manusia super bandel Tuhan...

Kemarin waktu merasa diriku kuat, aku samasekali tidak mau panggil nama-Mu. Pikiran manusiawiku, merepotkan Engkau cuma dalam urusan sepele, aku tak mau. 

Sampai suatu ketika, aku temui jalan buntu, dan kali ini aku betul-betul berlari pada-Mu, minta tolong jangan biarkan aku berjuang sendirian mengatasi luka hati ini. Luka yang dia tinggalkan. Rasanya sakit sekali.

Padahal dulu aku seorang perempuan tegar dan kuat

Dulu, aku tidak gentar mengahadapi setiap persoalan. Namun, saat ini mungkin hatiku sedang rapuh. Aku terlalu mencintainya. 

Iya, rasa itu terlanjur mendalam menusuk hati. Aku memang kali ini tidak berdaya. Hariku dihabiskan dengan tangis, jika malam datang. 

Mataku lelah melelehkan butiran-butiran air mata. Aku tak peduli dia mengetahuiku menangisi semua ini. 

Biarkan aku menangis sampai air mataku kering, dan itulah saatnya untuk aku bangkit. Kektika itu aku yakin Tuhan pasti memulihkan jiwaku.

Ini kesempatan bagiku untuk menjadi seorang pejuang

Ketahuilah, perjuangan membutuhkan sebuah pengorbanan, dan kerja keras, yang terkadang membuat dirimu kehilangan segalanya. 

Tuhan tidak pernah meninggalkan anaknya terlantar, bahkan seluruh umatnya menderita begitu saja. Tapi diriku sedang diajarkan untuk menjadi seorang yang tangguh. 

Mengerti bahwa, tidak selamanya hidup ini dilalui dengan senang. "Ada jalan yang berkerikil, berliku-liku, juga harus lewati curam. Lalu, kau pun berhenti ketika di hadapanmu kau temui jalan buntu."

Ia juga akan mengizinkan diriku melawati duri yang siap menusuk

Karena Dia tahu, aku anak yang lemah, terkadang aku juga bandel, dan mudah jatuh maka Ia mengizinkanku berjalan di atas duri yang siap menusuk jemari kaki supaya diriku sadar. 

Dan terbangun dari segala khayal dunia, dan melihat kenyataan betapa hidup ini penuh dengan tantangan, dan cobaan, sehingga aku tidak gampang hanyut terbujuk oleh rayuan dunia yang siap menghancurkan diri, dan membawaku tersesat dalam jurang kebinasaan.

Aku akan menerima semua luka

Selama napasmu masih kau hela, maka, kian berganti masalah menghampirimu. Dengan tangis kau akan hadapi semua itu. 

Kau disakiti, dikhianati yang bagi dirimu ini terlalu tidak adil. Aku Percaya, ini cara Tuhan mendidikku, agar menjadi seorang pemenang. Aku makin kuat berdiri di atas penderitaan. 

"Jangan takut, karena sebenarnya kau tidak sendirian melawan semua cobaan ini. Tuhan ada didekatmu, Ia berjalan di depanmu. 

Apakah kau masih belum yakin? Tutup kedua belah matamu, lalu cobalah tarik napas dalam-dalam, katakan Tuhan, bersama-Mu aku kuat, Engkau dapat membalut semua luka... tidak ada yang mustahil." Ya, dan Amin.

Untuk menjadi seorang pemenang, kau harus kuat melawan semua cobaan

Siapa bilang hidup di dalam dunia ini mulus, senang, tenang, dan damai selalu? 

Yang mesti kau tahu adalah, kedamaian itu hanya ada jika kau terus berjalan bersama Allah, dan tinggal di dalam naungan kasih-Nya.

 Selama kau belum memasrahkan dirimu sepenuhnya pada Dia, kau akan tetap merasa apa yang kau lakukan selama ini, adalah sia-sia, dan tampaknya semua jalan tertutup bagimu. Benar, inilah yang aku rasakan.

Aku berjanji, mulai hari ini, aku mau bergantung pada Tuhan. Bukan karena sedang menghadapi masalah saja, tapi dalam segala hal. 

Aku sadar, Tuhan memberiku kekuatan melalui cara-cara yang tidak pernah ku duga. Bahkan melalui luka hati.

Jangan pernah takut, jika kau berjuang sendirian dalam menyelesaikan setiap persoalan yang kamu rasa sangat berat, dan itu hampir membuat dirimu berpikir aku tidak mau hidup lebih lama lagi. Pikiran-pikiran sehatmu terganti dengan rasa putus asa. 
Silahkan nikmati puisi di bawah ini.

Tuhan temani aku berjuang

Saat ini kutiada daya
tuk melawan semua luka
namun Kau izinkan itu
kucoba lalui semampu
tapi jika malam memeluk
aku makin terpuruk

Aku juga lewati duri
yang kian menusuk hati
jemari tak tergenggam lagi
luka demi luka
kau toreh perih terasa
aku jatuh, patah, tiada daya

Hampir saja aku gila
tapi, hari ini aku bangkit
matahari mulai menyapa
bangkitkan semangat pun asa
Tuhan peduli padaku
Dia marah mengapa aku rapuh?

Semua yang kau alami
masih sepertiga sakit
kata-Nya padaku dalam doa...
akhiri pertandinganmu
kau adalah pemenangnya

Jakarta,
Ike

Catatan : Namanya juga manusia, sekuat apapun, suatu saat pasti kamu akan merasa tak berdaya, sedih luar biasa, dan bahkan sakit. Itu wajar, dan manusiawi. Tidak apa-apa, jika kamu ingin menangis sepuasnya. 

Tapi hati-hati, ada saatnya kamu harus bisa menguasai air matamu. Stop, dan bangkit. Satu hal mutlak yang dapat membuat kamu kuat adalah, bersandar penuh pada Allah. 

Tidak ada yang lebih baik dari itu. Jangan merasa dirimu bisa menghadapi semua tanpa campur tangan Tuhan. Karena sesungguhnya kamu akan hancur.

5 comments for "Tuhan Temani Aku Berjuang"

  1. Kuharus terus berjuang, karena berjuang itu bikin saya jadi lebih bahagia.

    Kadang saya tuh mikir, enak ya orang-orang tuh hidupnya kok ya kayak lurus-lurus aja, nggak punya masalah yang pelik banget.

    Padahal ya sama aja, dan selain itu, hidup bermasalah memang kadang bagus buat saya, karena saya orangnya bosanan.
    Kalau hidup lurus mulu, yang ada saya lupa apa artinya bahagia :D

    ReplyDelete
    Replies
    1. Hehe, iya mba Rey...
      Masalah sering mengajarkan kita menjadi lebih dewasa, dan kita makin kuat untuk berjuang lebih keras.

      Dan, kita tentu gak bisa sendirian bejuang, tanpa mengandalkan Tuhan.

      Kadang org bisa merasa bosan kallau hidupnya gak ada tantangan 😇

      Semangat terus iya mba💕

      Delete
  2. untuk menjadi seorang pemenang, harus melawan semua cobaan.setuju dengan kalimat ini
    dan jika mengalami kendala atau masalah serahkan semua pada Tuhan, niscaya Tuhan akan memberikan jalan keluarnya, dan aku kira Tuhan nggak akan memberikan cobaan sesuai kemampuan umatnya

    ReplyDelete
    Replies
    1. Bener mba Ainun, Tuhan gak akan memberikan cobaan melebihi kemampuan kita. Karena, Tuhan lebih tahu...
      Sebagai pencipta hidup kita, Tuhan gak pernah biarkan kita berjalan sendirian. Dalam setiap perjuangan. Dia pasti berjalan bersama kita, dan berikan jalan keluar, dan kekuatan.. Amin.

      Delete
  3. Jadi malu, Krn terkadang pun aku baru minta bantuan Tuhan hanya di saat butuh 😔. Padahal hrsnya memang stiap saat , mau senang atau sedih, kita selaku bergantung pada yg Di Atas.

    Pernah juga aku kepikiran, hidup orang kok ada yg enak2 Mulu. Tapi kemudian sadar, bisa jadi mereka itu hanya menyembunyikan susahnya. Ga pengen org lain tau. Kalo dipikir, aku toh juga gitu, ga kepengen nunjukin kalo giliran sedang ada masalah. Biar aja itu jadi konsumsi pribadi. Atau urusan ku Ama Tuhan. Aku tetep percaya kok, kalopun Tuhan belum membantu di saat itu, artinya Dia yakin belum waktunya aku kluar dari kesulitan. Mungkin aku hrs banyak belajar dari kesulitan itu supaya jadi lebih kuat

    ReplyDelete

Copy paste adalah tindakan yang sangat tidak menyenangkan.