13 Akibat buruk Pacaran Lewat Media Sosial

13 Akibat buruk pacaran lewat media sosial yang sering terjadi di zaman ini. Tidak terbatas hanya kepada anak-anak ABG saja, namun secara umum terjadi di semua kalangan. Pengaruhnya sangat dahsyat!

90 persen masih lebih aman dan bagus dapat pria atau wanita untuk pacaran dan mengetahui cinta tulusnya lewat dunia nyata. 

Tentu kamu sudah lihat di televisi, atau baca di berbagai media masa tentang berbagai tindak kriminal yang terjadi tentang seseorang yang  berpacaran melalui media sosial, lalu dilanjudkan dengan kopi darat.

Banyak sekali kebohongan yang dilakukan. Di dunia maya, orang cenderung memakai wajah palsu, suara palsu, jenis kelamin palsu. Semua serba palsu. Penuh dengan tipu muslihat.

Sekali lagi aku katakan tidak aman. Kamu tidak tahu wajah, sifat, dan watak dia yang sebenarnya apakah perempuan, laki-laki, atau mahluk jadi-jadian. 

99,9 persen orang cenderung berbohong pacaran lewat media sosial. Tidak percaya? Silahkan coba.

13 Akibat buruk pacaran lewat media sosial
Pixabay Images

Kamu telah menyaksikan berita di televisi, juga semua koran nasional menulis tentang bagaimana pengaruh, dan bahaya pacaran dunia maya. 

Banyak kasus sangat menonjol yang terekspos di televisi beberapa waktu yang lalu. 

Meskipun hubungan mereka berlanjut sampai membangun sebuah keluarga, namun akhirnya terungkap juga bahwa, mereka berkenalan lewat dunia maya, dan setelah menikah barulah terbuka sifat aslinya. 

Sesal kemudian tidak ada gunanya. Nyawa sudah melayang.

Padahal, profesi pria tersebut sangat penting bagi masyarakat. Oknum medis yang sudah berkarya sekian lama. Wanita yang sebagai korban pun punya profesi sama pentingnya. 

Mereka orang cerdas, tapi memang, jika dilihat dari wajahnya si pria tersebut sangat misterius. Tatapannya, dan sorotan matanya membuat merinding.

Kasus lain, seorang pria berkenalan dengan pasangannya di dunia maya. Karena sudah merasa saling cocok, hubungannya dilanjutkan sampai ke pelaminan. 

Acara pernikahanpun dilakukan, dan berjalan dengan hikmat. Mereka terlihat bahagia. 

Akan tetapi, malam pertama, kedua, dan ketiga, pengantin perempuan menolak suaminya dengan alasan sedang menstruasi. Bisa dimaklumi.

Maka dengan sabar si pria tersebut menunggu hingga seminggu, dengan perkiraan sudah beres, eh, ternyata tidak berhasil juga, karena mempelai wanita punya alasan lain. Sudah mulai tidak sabar.

Yang herannya lagi, malam-malam selanjutnya diikuti dengan berbagai alasan yang tidak masuk akal sehat. 

Singkat cerita, pasangan pria sudah curiga sehingga ia penasaran, lalu mencari cara untuk mengetahui mengapa permintaannya sebagai seorang suami sah selalu ditolak?

Ternyata, jreng... pengantin wanita adalah miss kuntil. Wanita jadi-jadian alias wanita pria. Kaget? Bukan cuma itu, semaput yang ada. Bayangkan bisa lolos sampai nikah. Pakai strategi ular dia. Sungguh terlalu..

Itu baru dua buah contoh. Masih banyak kejadian lain, yang mungkin kamu sendiri sudah tahu dari berbagai informasi media. 

Dunia informasi sekarang sudah terbuka luas. Apa yang terjadi hari ini akan tersebar dengan cepat, sehingga tidak mungkin tidak mengetahui apa yang baik, dan tidak baik dengan belajar dari kasus-kasus tersebut. Kecuali kamu tutup mata, dan telinga.

Apakah mereka yang tertipu itu bodoh? Kurang pengetahuan? Tidak juga. Nyatanya mereka sangat terpelajar. 

Punya pendidikan baik, memiliki pekerjaan tetap. Lalu, apa yang salah di sini? Apakah kurang informasi? Atau, mereka tidak mau tahu dengan informasi? 

Sebaiknya, kamu tidak mengabaikan informasi penting. Baca, dan pikir berlipat ganda untuk memulai membangun hubungan mustahil itu.

Mungkin kamu akan mengatakan bahwa, tidak semua seperti itu. Buktinya tetangga depan rumahku juga berhasil menikah dengan orang luar negeri. 

Maka, aku dengan tegas mengatakan "kalau kita bisa membina hubungan dengan cara yang lebih aman, dan pasti, mengapa harus memilih yang penuh risiko?" 

Benar demikian? Mari lihat beberapa bahaya menjalin pacaran lewat media sosial di bawah ini.

1. Gampang dibohongin

Bagaimana tidak gampang dibohongin? Logikanya saja, kita tidak pernah tahu jelas, misalnya yang sedang komunikasi dengan kita ini cewek, atau cowok! 

Kemudian, orangnya tinggal di mana. Wajahnya seperti apa? Orang baik, atau jahat? Ibaratnya kita beli kuncing dalam karung. 

Pokoknya semua penuh tanda tanya. Meski memang tidak semua orang kena tipu, tapi banyak orang sudah merasakan akibatnya. 

Setelah pasangan misterius menciptakan suasana akrab, dan kamu terbuai, maka kamu sudah masuk dalam perangkapnya.

2. Semua serba palsu

Kalau kamu cerdas, dan jeli, maka kamu tidak tuliskan secara gamblang identitas penting seperti nomor telpon rumah, handphone, alamat rumah, dan kantor. 

Kamu akan tetap berhati-hati terhadap semua orang, yang kamu temui, dan berkenalan di media sosial ini. Sebab, orang bisa bikin wajah secantik, atau setampan mungkin, supaya menarik lawan komunikasinya [lawan jenis].

Pura-pura jadi orang kaya. Punya jabatan, dan kerja di perusahaan bonafit. Mereka juga bisa memposting foto-foto orang lain, yang entah di ambil di mana, dan jadikan foto profilnya. 

Jika kamu rajin membagikan foto-foto terbaru lengkap dengan kaption yang menjelaskan di mana kamu, sedang apa, dan bagaimana kondisi kamu, ketahuilah bahwa, kamu sudah jadi target incaran mereka.

3. Bisa terjadi bullying

Melalui media sosial, seseorang bisa mengintimidasi, memfitnah, menghina, dan memaksa, orang lain. Bahkan memprovokasi.

4. Dekat dengan tindak kriminal

Komunikasi yang intens melalui chating pada sebuah situs online, sehingga berlanjut pada pertemuan [kopi darat]. 

Apakah kamu sudah yakin orang yang akan ditemui itu baik? Apakah benar sama dengan profil yang tampil di akun sosialnya? Ternyata, kamu baru tahu belum 50 persen. 

Nah, ini bahayanya. Apalagi tempat yang dipilih adalah jauh dari keramaian. Lalu, kamu datang sendirian. Atau, kamu mengundang orang misterius itu di apartemen kamu.

5. Gampang terjadi perselingkuhan

Bagi mereka yang sudah berkeluarga, suami-istri sangat riskan, jika terlalu eksis di media sosial. Memposting foto-foto diri. 

Selalu saja ada penggoda. Ksmu bisa ketemu dengan sahabat lama, mantan pacar, atau dia yang dulu pernah naksir kamu, tapi tidak kesampaian. 

Disinilah terbuka kesempatan manis untuk memulai main api. Mulai say hallo, bernostalgia, dan akhirnya masuk ke hal-hal yang sensitif yang tidak seharusnya kamu bicarakan. Selanjutnya, sudah bisa ditebak. [Perselingkuhan].

6. Jadi malas belajar

Masa-masa perkenalan sangat mempengaruhi seseorang. Sehingga seluruh perhatiannya hanya terpusat pada kencannya saja. 

Aku sebutkan dengan nama 'kencan buta.' Bagaimana tidak? Kamu dibuat begitu yakin bahwa, orang yang baru saja dikenal adalah orang baik, padahal sebetulnya kamu belum pernah bicara, bertemu, dan mengetahui batang hidungnya secara jelas. 

Kamu jadi lupa segalanya. [khusus untuk mereka yang masih dalam status pelajar]. Lupa dengan kewajiban kamu sebagai seorang siswa, atau mahasiswa. Semua jadi runyam.

7. Malas bekerja

Bagi yang sudah bekerja, maka yang terjadi adalah, hilang konsentrasi di dalam bekerja. Mengapa demikian? 

Karena pikiran kamu hanya terpusat pada hubungan dengan orang asing yang belum lama kenal di media sosial, dan mungkin saja bikin kamu mabuk kepayan. Akhirnya malas bekerja.

8. Sering begadang

Sangat fatal kencan online di media sosial, seseorang bisa lupa diri bahwa, ia punya tanggung jawab. Entah sebagai seorang pelajar, mahasiswa, atau karyawan tidak bisa membatasi waktu chating hingga larut malam. 

Banyak sekali pengaruh buruk pada kesehatan. Kamu bisa mengalami tekanan darah rendah, atau sebaliknya. Sering begadang menurunkan daya tahan tubuh sehingga mudah terserang berbagai penyakit.

9. Jadi orang penghayal

Ya jelas sekali, kamu bisa jadi seorang penghayal begitu melihat photo si dia yang cantik, atau ganteng kulit putih mulus, langsung kepincut. 

Apalagi membaca keterangan data-data pribadinya, dan saat chating  kata-katanya sangat ramah, penuh cinta, sayang juga rayuan-rayuan gombalnya. Kamu sudah tidak tahan kepingin secepatnya ketemu.

10. Tidak bergaul

Sanking asyik chating, waktu kamu tersita seluruhnya di depan komputer di dalam kamar. Bisa dari pagi sampai malam. Lanjut lagi sampai subu? 

Wah, bahaya sekali ya. Ini namanya sudah ketagihan [candu]. Tidak normal lagi kalau sampai begini. Tapi apakah hal ini nyata? 

Benar-benar terjadi. Lalu bagaimana kamu bisa bergaul? Sahabat-sahabat kamu  lama-kelamaan pergi semua.

11. Yang jauh jadi dekat, yang dekat jadi jauh

Coba kamu bayangkan, di dalam sebuah keluarga bisa berhari-hari tidak saling sapa. Setelah selesai beraktivitas seharian, dan mereka kembali ke rumah, maka masing-masing sibuk dengan berbagai sapa ria melalui WA, Instagram, Facebook, dan yang lain. 

Sampai akhirnya yang dekat terabaikan. Apakah sekarang kamu sedang berada pada situasi ini? Aku harap tidak demikian.

Sadarlah bahwa, waktu tidak akan berulang. Semua berjalan seiring berlalunya waktu. Kamu telah kehilangan begitu banyak moment indah bersama dalam keluarga. Ubahlah segera kebiasaan buruk ini.

12. Hilang komunikasi dengan keluarga

Sudah jelas kamu tidak saling berkomunikasi, karena masing-masing mengasingkan diri di tempat nyaman. Entah itu di kamar, atau di ruang dimana kamu merasa tidak ada yang bisa menggangu aktivitas chating kamu.

Walaupun demikian, kamu tidak harus khawatir berlebihan. Seorang pendiri Scamalytics, Nick Tsinonis, ia menciptakan perangkat lunak canggih, yang dirancang khusus untuk mencegah para penipu, yang mengincar orang-orang yang menggunakan situs kencan online. Ia menawarkan bagaimana cara tetap aman dalam berinteraksi sebagai berikut;

1. Terus perbarui obrolan ke situs web, atau aplikasi
"Kamu harus menjaga, agar semua dialog dibatasi untuk layanan perpesanan di situs web. Ini sangat penting. 

Jika kamu menjaga percakapan secara ketat di situs scammers tidak mungkin menargetkan kamu, karena mereka tahu situs kencan akan mendeteksi perilaku mereka."

2. Bila perlu blokir semua orang yang mencurigakan
"Di situs kencan, semua perilaku penggunanya dapat dipantau, jadi, bila seseorang yang mecurigakan, atau melakukan hal yang tidak pantas. Kamu dengan mudah dapat memblokir siapa saja yang mencurigakan di situs kencan itu.

3. Jangan bertemu seseorang sebelum kamu benar-benar mengenalnya
Kebanyakan orang sudah merasa yakin bahwa, orang yang sering berkomunikasi dengannya secara online adalah, orang baik, dan itu sudah cukup untuk bisa bertemu pribadi. 

Namun, itu sangat jauh dari syarat aman. Bisa saja seseorang yang sering berkomunikasi dengan kamu bukan yang sebenarnya. Ingat, berikan waktu untuk selidiki orang tersebut.

4. Caritahu [selidiki] orang yang ksmu kenal secara online
Banyak orang yang memakai foto profil plasu, memberikan data diri palsu di situs jejaring sosial, oleh karena itu, jangan ragu, periksa, dan cari foto yang mereka kirim dengan menggunakan google, dan lihat apakah itu foto dirinya, atau foto yang diambil dari google images. Jika ternyata palsu, maka hentikan pertemanan dengan orang tersebut.

Pakar kencan online, dan pendiri The Dating Awards, Charly Lester, juga memiliki tips-tips aman untuk bertemu secara langsung dengan teman kencan kamu;

  • Mengadakan pertemuan di tempat umum [terdapat banyak orang]
  • Teman kamu harus tahu tempat pertemuankamu
  • Tidak minum minuman beralkohol pada saat bertemu
  • Menolak secara halus, jika kamu ditawarkan untuk diantar pulang [bertamu di rumah kamu]
  • Jika kamu merasa pertemuan tersebuat ada yang aneh, segera pergi menghindari orang yang baru Ada temui itu

Akibat buruk media sosial yang lainnya

Situs jejaring sosial adalah tempat dimana kamu, dan aku bebas membagikan dokumentasi foto, atau apa saja. 

Akan tetapi, jika kita tidak bisa mengekang diri untuk memposting berbagai foto pribadi, dan aktivitas, maka dunia dapat melihat, dan mengetahui apa, siapa, bagaimana, dan di mana kita. 

Seharusnya kita tidak merasa nyaman, apalagi aman pada saat semua orang dapat mengetahui seluk-beluk tentang hal-hal yang senditif, sebab banyak orang jahat yang berkeliaran di internet. 

Mereka menggunakan internet untuk rencana jahat mereka, dan mengintai kita.

Ambil contoh; Dengan semangat kamu memposting foto keluarga, dan pasangan kamu, kemudian memberikan keterangan bahwa, hari minggu nanti suamiku tercinta akan terbang ke Amerika. 

Aku, dan anakku sendirian di rumah. Ksmu sadar tidak, kalau keselamatan kamu, dan anak kamu menjadi tidak aman di rumah?

Atau, kamu mengatakan, kami semua akan pergi berlibur akhir pekan nanti. Maka pencuri bersiap membongkar rumah kamu. 

Sebaiknya dalam menggunakan media sosial, kamu tidak membagikan hal-hal yang bersifat privat kepada umum. 

Tetapi tandai keluarga, rekan kerja, atau sahabat yang bisa dipercaya. Jangan sekali-kali memberitahukan alamat, nomor telepon kamu.

Akibat buruk internet sangat umum untuk anak-anak

1. Phishing
Diketahui sudah lama menjadi masalah keamanan bagi para pengguna internet. Ini seperti sebuah praktik "memancing" seolah-olah informasi yang sangat bermanfaat dalam bentuk kuesioner dan survei yang dibuat semenarik mungkin supaya anak-anak tertarik untuk memberikan tanggapan atau komentar mereka. Ini sangat berbahaya untuk anak-anak.

2. Catfishing
Ini memiliki dampak yang sangat besar meskipun masalah lebih baru. Catfishing sendiri adalah, suatu praktik pertemuan satu dengan yang lain [seseorang yang baru saja dikenal] secara online, lalu berteman dengan orang tersebut, selanjutnya, hubungan itu dimanfaatkan untuk kepentingan jahat. 

Jika anak-anak berada pada situasi ini, dan mereka memposting foto mereka, maka kemungkinan besar akan terjadi pelecehan seksual. Untuk itu orang tua perlu mengawasi anak-anaknya.

3. Cyber-bullying
Ini yang paling umum terjadi dari apa yang kita bayangkan. Memakai media sosial untuk memaksakan kehendakanya terhadap orang lain, menguasai, mengancam, menindas, dan secara terus-menerus mengganggu seseorang. 

Bahkan, segerombolan anak-anak dapat menebarkan kebencian kepada anak-anak lain.

4. Beberapa konten yang tidak patut dilihat oleh anak-anak
Misalnya saja, konten kekerasan, atau konten pornografi yang dengan bebas dapat dilihat oleh anak-anak, tanpa pengawasan dari orang tuanya, sampai pada penyebaran fitnah. 

Seperti diketahui bahwa, Internet yang sangat berbahaya bagi anak-anak adalah, pengumpulan data yang samasekali tidak ada hubungannya. 

Hal ini sangat buruk, sebab telah diintai predator. Para orang tua harus sediakan waktu untuk mengontrol anak-anaknya dalam menggunakan aplikasi media sosial.

Mari kita lihat beberapa aplikasi media sosial yang tidak aman untuk anak-anak

Tinder
Tidak begitu disukai oleh anak-anak Indonesia. Aplikasi yang mempermudah seseorang bisa terhubung dengan orang lain, dengan cara geo-lokasi, sehingga mereka dapat berkenalan antar satu dengan lainnya. 

Aplikasi ini dianggap aman untuk digunakan oleh anak usia 13 tahun plus. Prakteknya, menjadi apkikasi kencan terkemuka [hook-up and one-night-stand]. 

Mengapa? Karena sangat mungkin bagi pengguna untuk menyukai orang lain tanpa bertemu.

Yang menjadi masalahnya adalah, jika mereka mulai melakukan komunikasi yang diluar batas, dan mulai mengarah kepada sebuah hubungan kencan maka terbukalah bahaya [catfishing]. Menguntit, dan paling tidak diinginkan adalah cyber-bullying.

Instagram
Aplikasi ini sangat digandrungi oleh semua orang. Anak-anak, remaja, dan dewasa. Di Indonesia bahkan di seluruh dunia. 

Sangat populer untuk berbagi foto, gambar, video, dan pesan umum, atau pribadi. Terbuka kesempatan untuk mereka mengirimkan gambar, atau video porno secara pribadi melalui chat.

AskFM
Aplikasi ini mungkin juga tidak terlalu populer di kalangan anak-anak kita di Indonesia, tapi, baiklah kita bahas saja. 

Digunakan oleh mereka di usia 13 plus, dan ternyata malah di bawah umur juga menggunakan aplikasi ini, dan meresahkan para orang tua. 

Contohnya, di Amerika, dan Inggris, mereka mengecam aplikasi ini karena berpengaruh besar terhadap cyber-bullying. 

Bahkan anak-anak sampai mengakhiri hidup mereka, karena mendapat serangan, dan menebar kebencian di antara mereka.

Messenger
Aplikasi ini paling di sukai di Indonesia di segala usia. Saya sendiri sudah sejak lama memakainya. Aplikasi dengan bentuk teks, dan bisa untuk mebuat sebuah grup. 

Profil pengguna juga tampil setiap kita berkirim pesan. Orang lain bisa memberikan nomor ponsel mereka untuk kita. 

Dikatakan bahwa, aplikasi ini digunakan oleh mereka yang sudah berusia 17 tahun ke atas. Akan tetapi, tetap saja tidak ada yang bisa mengontrol anak-anak di bawah usia untuk pakai aplikasi ini. 

Maka, jangan heran, ada saja anak-anak yang terkena serangan cyber-bullying. Perlu pengawasan orang tua.

Voxer
Adalah aplikasi walki-talkie dimana penggunanya dapat berkirim pesan juga suara dengan cepat tanpa kendala kepada orang lain. 

Umumnya, aplikasi ini dipakai oleh mereka yang sudah dewasa, namun demikian, bukan berarti anak-anak di bawah umur luput dari penggunaan aplikasi ini.

Snapchat
Aplikasi ini menggunakan video, dan gambar untuk mengungkapkan sebuah kisah. Gambar-gambar yang dikirim di aplikasi ini hanya bertahan dalam 10 detik, kemudian hilang. 

Meski begitu, arsipnya masih tetap tersimpan di internet. Dikatakan, banyak dipakai mereka yang sudah dewasa untuk aplikasi sexting, sehingga sangat ditakutkan anak-anak juga turut menggunakannya. Sebab mereka dapat menyaksikan gambar-gambar, dan video porno.

Vine
Aplikasi besutan Twitter yang menggabungkan aspek snapchat, sms, dan youtube ini untuk usia 17 tahun ke atas. 

Menggunakan aplikasi ini, pengguna dapat berkreasi membuat video pendek mereka selama 5 detik, atau lebih. Setelah itu, mereka dapat mengirimnya. 

Dengan demikian, bertebaran video porno hasil kreasi orang lain. Anak-anak dapat mengetik kata kunci pencarian, dan dengan bebas dapat melihat video tersebut.

Whisper
Aplikasi ini kurang di minati di Indonesia. Sebuah aplikasi pengiriman tanpa nama. Pengguna dapat berkirim gambar, dan juga pesan. 

Fungsinya hampir sama dengan kartu pos digital. Dikatakan bahwa, moto dari aplikasi adalah [berbagi rahasia]. Mngkin di larang untuk anak-anak. 

Aplikasi tersebut lebih populer dipakai oleh remaja yang lebih tua, dan orang dewasa muda. 

Sisi negatif dari aplikasi ini adalah, menunjukkan lokasi geografis pengguna, sehingga semua orang dengan gampang melihat, dan menemukan lokasi kamu. Ini sangat buruk.

Tumblr
Anak-anak muda juga menggunakan aplikasi ini. Tetapi sekali lagi tidak di Indonesia. Ditujukan untuk orang yang lebih dewasa dengan berbagai konten yang gamblang, terang-terangan, dan vulgar. Paling tidak pantas untuk anak remaja.

Skype 
Kamuboleh percaya atau tidak, ini merupakan alat favorit untuk catfishing. Layanan obrolan suara, dan video yang hebat. 
 
Salah satu sarana bagi orang yang tidak dikenal [orang asing] untuk bisa menjangkau secara langsung anak-anak kita.

5 Bahaya Media Sosial untuk Remaja

13 Akibat buruk pacaran lewat media sosial
Pixabay Images

Sebenarnya internet, aplikasi media sosial tidak selalu buruk, dan mendatangkan bahaya bagi para remaja. 

Malahan, ada banyak manfaatnya seperti mereka bisa mendapatkan berbagi pengetahuan, membantu mengerjakan tugas-tugas sekolah, dan memperluas persahabatan dengan teman barunya. Saling sharing pengalaman. 

Yang terpenting adalah harus konsekuen tidak menggunakan internet, atau media sosial melebih batas.

Para orang tua mesti mengontrol anak-anak remajanya dalam menggunakan internet, karena mereka masih labil, dan sangat mudah terpengaruh dengan hal-hal negatif. 

Ada banyak bahaya predator online, cyberbullying, dan sexting. Bahaya yang di timbulkan oleh media sosial sehari-hari secara halus, pelan tapi pasti tanpa diketahui orang tua bisa dikurangi.

1. Memposting foto mereka
Remaja biasanya suka sekali memposting foto-foto, dan setiap aktivitas mereka. Mereka ingin memperlihatkan apa yang dilakukan kepada teman, keluarga, agar mendapat perhatian, dan like sebanyak-banyaknya. 

Bila perlu musuh mereka  juga melihat. Hal itu menjadi kebanggaan tersendiri. Mereka tidak pernah memikirkan efek yang akan terjadi.

2. Membandingkan
Pada saat kita aktif menggunakan media sosial, maka paling sulit untuk tidak membandingkan kehidupan kita dengan satu, dan yang lain, ketika semuanya diposting online. 

Bagi remaja, media sosial dengan cepat menjadi sebuah ajang pamer, ibarat sebuah panggung bagi mereka, untuk membuat hidupnya terlihat lebih menarik daripada yang lain. 

Maka, kerapkali mereka berbohong dengan mengedit foto menjadi lebih menarik, berpura-pura menjadi orang lain. 

Mereka menciptakan fantasi indah dari diri, supaya dapat menyenangkan. Padahal, itu semua dapat berpengaruh buruk bagi diri mereka.

3. Berpakaian seksi
Remaja, terutama perempuan, mencari tahu dengan cepat bahwa, seksualitas mereka yang baru ditemukan dapat digunakan untuk menarik perhatian, bahkan manipulasi. 

Media sosial memberi mereka khalayak yang lebih luas untuk keduanya. Ini terasa memberdayakan, dan mereka tidak memiliki kedewasaan untuk mengatur diri sendiri.

4. Berusaha agar videonya menjadi viral
Banyak orang ingin menjadi sensasi Internet. Tapi, untuk menjadi viral tidaklah gampang. 

Kamu mesti membuat sesuatu hal yang ekstrim, sehingga tanpa pikir panjang mereka nekat melakukan hal-hal yang memalukan, dan sangat berbahaya, bahkan nyawapun menjadi taruhannya.

Beberapa tips penting untuk orang tua kepada anak-anaknya

1. Luangkan waktu 
untuk dampingi anak-anak kamu saat menggunakan internet, dan pastikan anak-anak kamu membuka situs-situs jejaring sosial yang aman dari pornografi.

2, Berikan arahan 
Arahkan anak-anak kamu untuk memilih aplikasi media sosial yang sesuai dengan usia mereka.

3. Jangan lupa juga berinteraksi 
Nerinteraksilah dengan anak-anak mengenai pengalaman mereka di internet, dan hindari membuat mereka merasa bahwa, kamu selalu mengintip, atau mengawasi, sehingga mereka dengan senang hati membagikan setiap masalah yang terjadi. 
 
Misalnya, mereka mendapat kiriman berupa konten yang tidak pantas, bullying, atau, pemaksaan pada saat online.

4. Memberikan aturan 
Kasih aturan tentang batas menggunakan internet di rumah kamu. 
 
Sebab sangat buruk, jika seharian mereka menghabiskan waktu di depan layar komputer atau ponsel untuk interaksi di media sosial, bermain game, atau menonton televisi.

5. Perhatikan 
Perhatikan setiap aplikasi jejaring sosial terdapat pengaturan untuk privasi, dan keamanan. Silahkan gunakan, sehingga data pribadi anak-anak kamu tidak terekspos untuk umum yang dapat memancing tindak kriminal.

6. Kamu dapat mengatur 
Atur program-program apa saja yang boleh ditonton oleh mereka.

Ini tips agar anak-anak kamu selalu aman di situs jejaring sosial

1. Pastikan 
Pastikanlah usia anak kamu sudah layak untuk menggunakan situs jejaring sosial

2. Saat membuat akun sosial
pakai kata sandi yang sulit [kuat] agar orang tidak mudah menebaknya. Jangan sekali-kali memberitahukan kata sandinya kepada orang lain. Teman akrab juga tidak boleh.

3. Tidak memberikan data pribadi
Ingat, jangan sekali-kali kasih data pribadi situs jejaring sosial berupa nomor ponsel, alamat tempat tinggal, dan sekolah.

4. Menggunakan alat pintar
Alat pintar tersebut dapat membantu kamu untuk memantau setiap aktivitas online anak-anak kamu di jejaring sosial.

5.  Tidak menerima, dan mengonfirmasi pertemanan
Jangan menerima dan mengonfirmasi pertemanan dengan orang yang samasekali tidak dikenal. 
 
Bila perlu blokir fasilitas yang bisa digunakan anak-anak kamu untuk mengirimkan informasi yang sangat sensitif dan pribadi.

6. Foto, atau gambar profil 
Pakai foto, atau gambar profil hanya sebagai status yang diposting harus selektif.

7. Jangan pernah membiarkan
Jangan izinkan anak-anak kamu bertemu secara pribadi dengan orang yang mereka kenal melalui jejaring sosial
Seperti kita ketahui bahwa, jejaring sosial seperti snapchat, facebook, dan instagram, twitter  punya fungsi perpesanan pribadi untuk berkomunikasi antara satu, dan lainnya. Percakapan tersebut dapat diedit, dan dibagikan. Kamu bisa terlebih dahulu mempertimbangkan dengan baik barulah mempostingnya ke media sosial.
Demikianlah artikel 13 akibat buruk pacaran lewat media sosial.

4 comments for "13 Akibat buruk Pacaran Lewat Media Sosial "

  1. Saya menahan diri untuk nggak nyinyir Mba, tapi serius saya tuh kadang gemeeeessss banget kalau tahu ada wanita yang ketipu di medsos, astagaaa..

    Nggak tahu ya, entah beneran mereka di hipnotis atau gimana.
    Tapi kemon!

    Ada akun dengan pic profil super ganteng, trus nge add saya, seorang mamak-mamak kayak saya misalnya ya.
    Terus muji-muji saya, bilang saya cantik, dll.
    Seriously, meski saya jablay, rasanya kok terlalu lucu kalau percaya hal-hal demikian.

    Mungkin saya terlalu minder kali ya, dan thanks God jadinya itu menyelamatkan saya dari yang namanya kejahatan pacaran di medsos.

    Sedih sih, apalagi kalau tahu ada yang ketipu sampai puluhan juta.
    Tapi saya pernah liat akun yutubnya siapa ya? lupa saya.
    Dia tuh ditipu ama orang negro, trus dia pura-pura jadi laki-laki ganteng banget, dan memang kayaknya terlatih, mereka pandai memanipulasi percakapan, sehingga bahkan cewek cerdaspun dan selalu wara wiri di medsos, hampir ketipu :D

    ReplyDelete
    Replies
    1. Eh mba Fan, bener banget mba, udah banyak yg ketipu di medsos. Kenalan, ngobrol ngalor ngidul, trus janjian kopi darat. Alhasil mereka ketemuan. Gak lama kemudian, mulai deh itu taringnya si penipu keluar. Nah, yg ditipu gak nyadar tuh kalo dia udah ditipu pelan2. Tuh banyak yg jadi korban uang, n nyawa... serem kan😱

      Trus, ada juga yg suka nipu, org2 luar neg, yg mau kenalan. Menurut temenku, itu orang2 Ni****ria yg suka nipu. Mereka tinggal di Indonesia. Daaan, kebanyakan nginep di penginapan di Tanah Abang. Dari situ deh, mereka mulai....

      Ada temen FB [cewek] jadi lorban. Duitnya bablas di raup. Kayaknya si dlm jumlah besar, ampe dianya stres luar biasa...
      Ngeri2.... deh mba. Makanya jgn mudah percaya mulut manis org di dumay.
      Ati2 sll...

      Delete
  2. Pembahasannya bagus sekali, kak.
    Pada dasarnya, kita jangan terlalu percaya dengan siapapun, lenih-lebih berangkat dari dumay.
    Lah wong di dumay itu seseorang bisa 'menjelma' jadi seseorang dengan tampilan lain, topeng gitu maksudku ...

    ReplyDelete
  3. Ada 1 orang temenku yg tertipu harga2 aplikasi kencan online begini. Kenalan Ama cowo Prancis, saling vidcalk, Daan niat mau nikah. Udah datang dooong si cwo ke Indonesia, trus 1 bulan sebelum tanggal pernikahan, si cowo kabur. Ntah kemana... Kasian banget temenku.

    Dari dulu aku ga pernah suka aplikasi begini mba. Buatku kalo mau kenal cowo, ya mending kenalan secara nyata. Jadi aku bisa tau dia gimana, attitude ya bagus atau ga, keluarganya gimana. Mudah dicek. Apalagi aku tipe yg benciiii bgt vidcall. Jadi ga akan mungkin mau kenalan online 🤣

    ReplyDelete

Copy paste adalah tindakan yang sangat tidak menyenangkan.