Kau Pergi Membawa Semua Cintaku

Kau pergi membawa semua cintaku. Apakah kamu pernah merasakan mencintai seseorang, tetapi ternyata cintamu terhalang oleh mereka yang tidak suka, dan mencari jalan untuk memisahkan kamu? 

Bagaimana perasaanmu saat cinta kalian sedang bersemi tetapi, tiba-tiba dipisahkan tanpa sebuah alasan yang kuat?

"Kamu merasa seperti dibenci." Hatimu pasti hancur bukan? Jangan tanya apakah kamu sanggup menampung kesedihan, atau tidak. 

Sebab, sudah pasti kita merasa sangat sakit. Bagaimana dengan air mata? 

Wanita, atau pria sama saja. Sama-sama punya perasaan.

Kau pergi membawa semua cintaku
Berkali-kali kuseka butiran air mata yang mengalir. Unsplash Images

Mereka yang tega memisahkan cinta antara dua hati, adalah mereka yang tidak pernah mengerti telah menikam habis rasa, dan cinta yang begitu tulus. 

Mengubur sekaligus dua hati yang tak bersalah. Sebab, adakah salah, jika cinta itu jatuh pada seseorang yang tidak pernah terbayangkan samasekali? 

Bahkan, terkadang bukan atas kehendak hati, dan kemauan diri?

Raut wajah mereka terlihat begitu bahagia melepasmu pergi. 
 
Aku tahu mereka merasa lega, dan tertawa terbahak-bahak melihat perpisahan ini, dan mengatakan, "semoga kau secepatnya mendapat penggantinya di sana." 
 
"Tinggalkan dia, jangan perdulikan, dia tak pantas bersanding denganmu."
 
Mereka sangat egois, berusaha membuat kami lupa tentang cinta, dan rindu kami yang terlalu membara pada hati kami. 
 
Mereka ingin membuat kami saling benci, dan melupa apa yang sudah kami bangun selama ini.
 
Dengan diam ku naikkan doa "ya Allah jangan tinggalkan aku. 
 
Pegang tanganku, kuatkan langkahku agar aku bisa melangkah menjauh dari mereka dengan yakin, dan besar hati." 
 
"Tolong Tuhan jangan perlihatkan aku hancur, dan hatiku luka di hadapan mereka."

Aku berusaha tersenyum menatap mereka, meski sebenarnya aku sakit!
------------------💕-----------------

Kasih, duniaku terasa sunyi saat ku terjaga malam ini

Kesepian merajut seluruh asa yang kau tinggalkan. Lalu, kau bawa cintaku bersama menghilang di malam itu. 

Aku tak berdaya sungguh, berdiri menatapmu melangkahkan kaki perlahan semakin lama semakin menjauh, dan tersamar dari pandanganku sampai akhirnya kau menghilang di balik pintu itu..

Berkali-kali kuseka butir-butir air mata yang mengalir tanpa kusadari, ternyata aku menangis. 

Aku memang menangis untuk rindu yang kau bawa, untuk cinta yang sudah habis terengkuh. 

Untuk kamu? Iya, kamulah rindu itu. Rindu yang mengikis habis rasaku. Cinta yang kau ambil dariku tanpa kau sisakan sedikitpun.

Saat itu kuharap kau menoleh kebelakang sekedar melihatku,

Tapi tidak pernah, mungkin niatmu sudah bulat. Kau harus kuat tinggalkan rindu untuk aku yang terpaku menantapmu berlalu, dan membawa pergi cinta.

Lalu, malam itu aku pulang dalam sendiri. Aku tak bisa hentikan luapan tangisku sepanjang perjalanan pulang. 

Masih ada bekas basah air mata yang menempel di sehelai sapu tangan, yang kau selipkan di sisi jemariku waktu akan melangkah. 

Kau sudah tahu aku pasti menangis. Meskipun aku sudah berjanji padamu tidak akan menangis. Karena bahumulah tempat kubersandar, dan menangis bila aku ingin.

Bayangan wajahmu tak bisa lepas dalam ingatanku

Mengapa aku ini? Bukankah kami sudah berjanji untuk saling kuat melepas jarak antara kami? Banyak pertanyaan yang tak sanggup ku jawab sendiri. 

Aku seperti belum yakin, kau bisa menjaga rinduku baik-baik. Apakah kau sanggup memeluk cintaku hanya sebatas mimpi? 

Apakah kau sanggup menyimpan rinduku? Hampir mustahil!

Sedangkan aku, aku merasa cintaku telah mati bersamamu. Maksudku, aku tak bisa lagi mencintai, dan merindukan seseorang selain kamu. 

Aku sedang tidak melebih-lebihkan, dan bertingkah cengeng terhadap diriku. 

Tapi memang ini yang aku rasa. Meski setumpuk pekerjaan kulakukan, namun wajahmu tetap tidak bisa lepas dari ingatanku.

Aku ragu, sebab kau pergi entah kapan, dan berapa lama kau kembali padaku

Secara halus mereka menyuruhku untuk melupakanmu. Memaksa melupakan cinta yang terajut, dan menjadikannya masa lalu yang tak perlu di ingat. Tapi, aku tidak tahu cara melupakan dirimu.
Aku tidak tahu kapan kami bisa bertemu lagi, meski sekedar menyapa, atau saling tatap melepas rindu yang tak tertahankan saat berjauhan..

Kami sadar betul bahwa, ada yang ingin memisahkan hati kami. Mereka tidak ingin melihat cinta kami bersemi terlalu lama. 

Dan, kau seperti tak berdaya melawan semua itu. Terlalu banyak tantangan di dalam cinta kami. 

Setelah sekian lama kami berjuang untuk bertahan dari segala macam pertentangan, akhirnya mereka berhasil. Bukan menyatukan tapi memisahkan.

Kau seperti orang yang tanpa daya apa-apa menuruti semua kemauan mereka

Mungkin kau takut kehilangan segala fasilitas yang ada, juga belum siap tinggalkan zona nyamanmu, sehingga kau tak bisa berkutik. 

Rasanya aku ingin berteriak "hei,.. kamu kan laki-laki dewasa, kau punya hak untuk bicara", "katakan sesuatu untuk mereka, jangan diam saja!" 

Tapi apa daya, kau memang memilih itu.

Kau memilih pergi tanpa perdulikan hatiku. Aku berjanji memulihkan hatiku seiring berjalannya waktu. 

Dan, tolong jangan cari aku jika kau kembali, karena air mataku sudah kering. Aku pasti berusaha menghapus luka, dan sembilu.

Silahkan nikmati puisi kau pergi membawa seluruh cintaku, dan puisi meskipun aku menangis.

Kau pergi membawa seluruh cintaku

Untuk sebuah cinta
Yang tak pernah mati
Cinta yang tak bernama
Cinta suci di hati

Pergi menjauh
Dalam sunyi
Hati ini pedih
Tangispun tak berarti
Sebab tak bisa menghentikan langkah

Cinta yang membuat luka
Jangan kau tanya..
Mengapa tak berusaha?
Sudah seribu cara

Tapi harus mengaku kalah
Tangan itu lebih hebat
Ingin selalu memisah
Cinta yang t'lah tertambat

Meskipun aku menangis

Butiran demi butiran
air mata jatuh
Ku sengaja biarkan singgah
di bibir..

Sebab ku tak ingin mengujar
Biar ku telan sembilu

Sebab kau takkan mampu
menampung air mataku

Ku pikir aku takkan
menangis..

Tapi, apa yang terjadi?
Aku tak sanggup

Ku dapati diriku menangis
tersedu..

Aku menunggumu membalikkan
wajahmu

Yang sebentar kan menjauuuuh
dariku

Tapi tidak,
kau tak lagi berpaling padaku..

Aku sadar,
meskipun diriku menangis
kau tak lagi mendengar

Meskipun aku menangis,
kau tak pernah melihatku..

Meskipun aku menangis,
kau tak bisa merangkulku..

Jakarta, 2018
Dariku yang kau buat rapuh...

Catatan: Hidup ini memberikan banyak sekali pelajaran yang tak terduga bagi kita. Tadinya kita pikir semua rencana pasti berjalan lancar. 
Padahal hari esok penuh rahasia. Seringkali memang kita dengan yakin menyusun berbagai rencana untuk hari depan, meskipun di depan masih bayangan-bayangan. 
Tapi paling tidak kita sudah berusaha walau gagal. Hari ini aku berpikir, lebih baik kita betul-betul melihat kualitas hubungan kita yang sekarang daripada terlalu memimpikan esok yang belum tentu kita gapai bersama. Ini pelajaran berharga.

Post a Comment for "Kau Pergi Membawa Semua Cintaku"