Tuhan Engkaulah Juru Mudi Kehidupanku

Tuhan Engkaulah Jurumudi kehidupanku. Kita bagaikan sebuah kapal yang sedang berlayar di tengah luasnya samudera yang penuh dengan berbagai tantangan dan pencobaan. Setiap saat dapat terguncang oleh badai dan gelombang dahsyat yang dapat menghancurkan dan menghempaskan biduk kita ke dalam lautan yang gelap! Apakah kita siap?

Bila kita berlayar tanpa memiliki persiapan apapun, perbekalan iman yang kuat, dan kompas sebagai petunjuk arah, maka kita tidak akan pernah singgah disebuah tempat yang kita impikan. Kita pasti terombang ambing di tengah samudera itu. Berlayar mengarungi lautan kehidupan tidak cukup membawa kekuatan cinta.

Kita tidak dapat mengandalkan kekuatan sendiri, karena akan terhempas jauh dalam gelombang kebinasaan. Siapakah kita yang begitu hebat dan kuatnya? Ada begitu banyak gelombang kepahitan dalam hidup kita; kekecewaan, kehancuran, persaingan, dan pertikain.
Tuhan Engkaulah Juru Mudi krhidupanku
Dalam badai dan gelombang.. Pixabay Images
Mungkin juga badai dan gelombang dahsyat itu terjadi secara bersamaan menghantam kehidupan, sehingga saat ini kamu sudah menyerah dan kalah tanpa berjuang.  Dalam kenyataan hidup, badai yang terasa paling menyakitkan dan menghancurkan adalah perceraian. Dilalui dengan banyak cucuran air mata. Bahkan, mungkin melahirkan dendam dan benci yang tak pernah usai.

Berapa banyak korban yang mengalami kepahitan dalam badai ini? Merekalah orang-orang terdekat kita yang sesungguhnya merasakan hal ini. Anak-anak, orang tua, dan Anda sendiri. Gelombang itu benar-benar dapat mengguncang jiwa seseorang, sebab siapakah yang dapat tertawa ceria dan senang bahagia dalam perpisahan yang menyakitkan?

Adakah diantara kita yang punya konsep bersatu untuk berpisah? Merangkai keindahan biduk cinta untuk menyakiti? Bukan membuang jangkar untuk berlabuh dalam cinta, tapi untuk karam dalam kehancuran. Tidak ada. Tak seorangpun  menginginkan itu terjadi bukan? Setiap orang pasti berjuang melawan badai itu. Merindukan tiba di tepian kasih dan cinta untuk merengkuh kebahagiaan bersama.

Mungkin badai dan gelombang yang kamu alami berbeda dengan yang aku hadapi. Cara menyelesaikan juga berbeda, tetapi, yang pasti di dalam hidup yang harus kita punya adalah iman percaya kita pada Tuhan sang pemilik hidup ini.

Tuhan adalah nahkoda kapal. Ia yang memegang kendali kita dan menentukan arah dan labuhan kita. Dia yang akan mengencangkan tali-tali layar kehidupan kita yang kendor. Mengokohkan tiang-tiang iman kita. Dia adalah kompas yang mengantarkan kita hingga perahu kehidupan kita tiba dengan selamat.

Catatan
Terkadang, kita begitu sombong dan mengatakan bahwa, "aku kuat, aku tidak membutuhkan pertolongan siapapun dalam menjalani hidupku."  Kita perlu Tuhan dan orang-orang terkasih disekitar kita. Benarkah? Kau tidak akan goyah menghadapi bertubi-tubi persoalan? Jika semua itu terjadi, kau sanggup berdiri di atas kekuatanmu sendiri?

Di bawah ini  adalah puisi Tuhan Engkaulah Jurumudi kehidupanku. Dan puisi bila badai datang.

Tuhan Engkaulah jurumudi kehidupanku

Jika aku berlayar bersama Engkau
Hatiku tenang dalam jalanku
walau badai dan gelombang menerpa
bidukku takkan didera...

Kapalku tidak akan oleng
dan tergungcang
Sebab Engkau ada bersama
Mengarungi luasnya samudera
Jurumudi kehidupanku yang agung
Engkau menaungiku dari dahsyatnya
gelombang yang mengaung..

Engkau berdiri didepan geladak
menantang angin
Badai dan gelombang dihardik
Sesaat mujizat terjadi...
Deru angin dan gelombang berhenti

Engkau mengencangkan
tali-tali kehidupan
Menancapkan tiang-tiang iman
Oh Tuhan antarkan aku dalam layaranku
Hingga kulihat sinar cinta pancarkan
cahaya diatas labuhan berbatu...
Ditepian kasih membuang jangkar
Berlabuh merengkuh kebahagiaan
tiada akhir

Bila badai datang

Penyelamatku yang agung
Jurumudi kehidupanku
Datanglah tanganku dipegang
Lewati badai yang menerpaku

Antarkan aku lalui samudera
Melawan ganas gelombang
Terangkat hati selalu berharap
dalam kata menutup mata

Bila ku tiba di daratan kasih
Hadirkan aku di tempatMu ada
Memuji namaMu sepanjang waktu
Naikkan syukur padaMu

Sebuah doa kupanjat
padamu jua aku berharap
Sampaikan aku di tempat selamat
Syukur bagiMu kupuja tetap

Jakarta,
Ike

Catatan
Untuk berlayar dalam dunia yang penuh dengan berbagai masalah dan pencobaan, kita tidak bisa andalkan kekuatan sendiri. Ibaratnya ada banyak binatang buas di sekeliling kita yang siap menerkam kita. Bila kita terhempas lalu kapal kita karam dan kita berlabuh di labuhan yang salah, ingatlah Tuhan. Dia adalah Jurumudi kehidupan yang siap melabuhkan kita ke tepian kasih... God bless you all.

Post a Comment for "Tuhan Engkaulah Juru Mudi Kehidupanku"