Nikahi Aku, Aku Sudah Siap
Nikahi aku, aku sudah siap melahirkan anak-anakmu, anak-anak kita yang cantik dan ganteng. Merawat mereka dengan cinta dan kasihku, juga merawatmu. Aku mau hidup denganmu hingga menua usia sampai mengeriput kulit! Makin menggila cintaku dan cintamu...
Kita pacaran sudah lima tahun. Umurku dan umurmu sudah cukup di ambang batas. Kita sama-sama punya pekerjaan yang memang sangat menyita waktu. Tapi bukan berarti minim intensitas pertemuan. Aku dan kekasihku selalu merencanakan pertemuan. Bikin daftar semingguan acara kencan. Hari ini makan di mana, besok mau pergi kemana, dan tak lupa pula memasukkan program pergi ke pantai menikmati gelayutan senja. Membuang segala penat di jiwa.
Waktu menengelamkan kami dalam cinta yang tak terhitung dan tanpa tersadari waktupun berlalu. Kami belum juga punya target yang matang tentang akan seperti apa hubungan kami ke depan. Nanti menikah diumur berapa. Berapa tahun lagi kami akhiri semua cinta dalam sebingkai kasih...
Semua berjalan apa adanya. Lalu terjelma di fikiranku ada saatnya aku dan dia mesti membuka lembaran baru kehidupan menggapai masa depan, tidak cuma mencinta dan dicinta saja namun lebih dari itu ku butuhkan utuhnya cinta dalam sebuah keluarga. Mengikat hati merajut cinta hingga tiba di titik waktu
Aku sedang berkhayal memiliki anak-anak yang lucu, sehat dan ceria darimu, sebab kaulah pria pertama yang membuat hatiku jatuh, yang menggetarkan jiwaku dengan cinta, yang membuatku menyerah dari kata 'aku nggak mau, aku nggak suka' tapi aku benar-benar sudah cinta. Sosokmulah yang sering menyedot segala perhatianku dalam aktivitasku meski sesibuk-sibuknya aku!!
Kuharap pria semacam kau tak suka menggores luka di hati wanita yang tulus mencintaimu apa adanya tak cuma pandai mengukir janji-janji manis, tak hanya mengumbar kata-kata mesrah mendayu penuh rayu... Maafkan aku, aku suka blak-blakan begini, dan samasekali tidak sedang jengkel tapi inilah yang kau kenal sebenarnya diriku yang mencintaimu.
Ku ingin berdua denganmu sampai di akhir nanti dan ku pastikan waktuku tak sia-sia terbuang, kita bicara lebih serius.
Jika Anda membaca dua kalimat ini 'nikahi aku aku sudah siap' apa yang Anda pikirkan? Pasti kesannya maksa banget ya! Apa kamu tidak malu minta-minta dinikahi sama cowokmu? Kamu kok kayak ngemis nikah! Padahal cowokmu anteng-anteng aja. Boro-boro mikirin, niat aja belom masih jauuuuuhh...
Wanita, hentikan segala pikiranmu demikian seperti di atas, dan pria, latihlah cara berpikirmu untuk menjadi seorang pria dewasa yang perlu mendengarkan dan mengerti.
Menjaga dan merawat apa yang kumiliki agar kita bahagia kelak. Sering kau kecup kening dan membelai rambutku lalu bisikkan setengah hatimu padaku tentang bagaimana kita akan membangun rumah impian kita. Yang paling kusuka kau akan menjaga hatimu untukku.
Juga Dia yang mempertemukan kau dan aku. Tak ketinggalan pula berbaris satu pria tampan dan dua wanita manis wajah. Iya, mereka sedarahmu (saudara kandung). Kau pria yang paling beruntung. Mengucap syukurlah setiap saat. Kupikir tidaklah berlebihan bukan jika ku mau kau beriku kepastian.
Meski kita sudah saling mengenal. Mengunjungi orang tua masing-masing. Itu untuk menandakan bahwa kau dan aku serius. Sebab bukan tidak mungkin bila suatu saat kau berubah atau bahkan bisa juga aku.
Aku tak mau kau rengkuh hati yang lain, meski musim berganti biarlah cinta kita rekah...
Kau bilang akan terus merangkulku, menjagaku dalam genggaman lenganmu sampai ajal meniba. Kata-kata itu selalu terngiang di hatiku. Tapi terkadang aku juga dirimu mengingini hal yang jauh berbeda yang di luar dugaan sudah melanggar janji-janji hati kita, maklumlah kita masih sama-sama darah muda, masih ada egois, tapi tidak menghalangi niat kita untuk bersatu. Punya anak yang lucu, tampan dan berakhlak sepertimu. Aku bangga memilikimu.
Biasanya dalam sebuah hubungan pacaran, siapa yang duluan mengajak nikah? Pria atau wanita? Ataukah sebaliknya dan tidak ada yang mengajak juga meminta menikah? Jadi, baiklah teruskan pacaranmu sampai usiamu menyenja. Syukur-syukur akhirnya menikah, kalau sampai putus kan sia-sia tuh jagain pacar orang selama itu!
Asal tahu saja, aku bukan wanita pengemis cinta jika ku minta 'nikahi aku' kamu mesti maklumi bahwa wanita tak bisa merajut kasih tanpa pasti. Dan tak ada kejelasan. Paling tidak punya komitmen untuk hari depan. Bagiku, aku wanita berbeda. Jika dia pria pacarku tidak menyinggung soal dua kalimat di atas, maka dirikulah yang bertindak.
Bertanya pada sang arjunaku; kapan? Bagaimana? Dimana? Perduli amat pendapatnya tentangku. Biarkan saja kamu bilang aku terlalu aktif bertanya tapi, daripada aku diam umurku bakalan senja nungguin kamu. Aku tahu sebagian pria pasti dongkol, bosan, dan tidak suka mendapat pertanyaan begitu dari wanita.
Jika dia bermaksud mengambilmu tuk jadi pendamping hidupnya esok, maka apapun akan dia lakukan hanya untuk dirimu seorang tidak sampai menunggu dirimu bertanya soal nikah, tapi kalian berdua akan duduk bersama membahasnya. Sebaliknya bila dia hanya ingin pacaran maka mendapat pertanyaan seperti ini pasti kepalanya langsung mendongak menghitung taburan bintang di langit dan mengalihkan topik pembicaraannya.
Bahkan bisa-bisa dia marah tanpa sebab dan pergi meninggalkanmu begitu saja. Wanita, ini tandanya pria yang mendampingimu saat ini tidak serius. Anda mesti mulai berpikir apakah priamu ini harus terus dipertahankan atau tidak. Jangan tutup mata dari apa yang sudah Anda lihat.
Catatan
Menjalani masa pacaran tentu ingin menjadi lebih dari itu. Tidak hanya seumur-umur pacaran saja tanpa punya rencana ke depan bukan?
Anda dapat nikmati Puisi Nikahi aku, aku sudah siap. Semoga suka ya.
yang ku harap
sebab kau tahu, hatiku sudah
jatuh di hatimu
Biar ku jadi milikmu
seutuhnya yang kau mau
Mencintaimu,
Menyayangimu,
sampai akhir waktu
sebab kau tahu , sudah lama
kusimpan hatiku untukmu...
Ku ingin akhiri kisah ini
dengan cerita cinta
berakhir dalam dekapmu
Hidup dalam istana hati
menenun cinta
Bersamamu penuh warna
Tenggelam dalam asmara
yang tak terbatas
Ku tak mau yang lain...
Jakarta,
Ike
Catatan
Menikah bukan perkara gampang. Menyatukan dua pribadi, dua hati, dua pikiran. Mempersiapkan segala tetek bengek menuju nikah. Tanyakan hatimu apakah betul aku sudah siap? Jika sudah, silahkan mengambil sebuah keputusan.
Kita pacaran sudah lima tahun. Umurku dan umurmu sudah cukup di ambang batas. Kita sama-sama punya pekerjaan yang memang sangat menyita waktu. Tapi bukan berarti minim intensitas pertemuan. Aku dan kekasihku selalu merencanakan pertemuan. Bikin daftar semingguan acara kencan. Hari ini makan di mana, besok mau pergi kemana, dan tak lupa pula memasukkan program pergi ke pantai menikmati gelayutan senja. Membuang segala penat di jiwa.
Waktu menengelamkan kami dalam cinta yang tak terhitung dan tanpa tersadari waktupun berlalu. Kami belum juga punya target yang matang tentang akan seperti apa hubungan kami ke depan. Nanti menikah diumur berapa. Berapa tahun lagi kami akhiri semua cinta dalam sebingkai kasih...
Aku mau kita serius membuka lembaran baru kehidupan. Menggapai masa depan. Tidak cuma mencinta dan dicinta
![]() |
Kita buka lembaran baru. Stockvault Images |
Aku sedang berkhayal memiliki anak-anak yang lucu, sehat dan ceria darimu, sebab kaulah pria pertama yang membuat hatiku jatuh, yang menggetarkan jiwaku dengan cinta, yang membuatku menyerah dari kata 'aku nggak mau, aku nggak suka' tapi aku benar-benar sudah cinta. Sosokmulah yang sering menyedot segala perhatianku dalam aktivitasku meski sesibuk-sibuknya aku!!
Kuharap pria semacam kau tak suka menggores luka di hati wanita yang tulus mencintaimu apa adanya tak cuma pandai mengukir janji-janji manis, tak hanya mengumbar kata-kata mesrah mendayu penuh rayu... Maafkan aku, aku suka blak-blakan begini, dan samasekali tidak sedang jengkel tapi inilah yang kau kenal sebenarnya diriku yang mencintaimu.
Ku ingin berdua denganmu sampai di akhir nanti dan ku pastikan waktuku tak sia-sia terbuang, kita bicara lebih serius.
Jika Anda membaca dua kalimat ini 'nikahi aku aku sudah siap' apa yang Anda pikirkan? Pasti kesannya maksa banget ya! Apa kamu tidak malu minta-minta dinikahi sama cowokmu? Kamu kok kayak ngemis nikah! Padahal cowokmu anteng-anteng aja. Boro-boro mikirin, niat aja belom masih jauuuuuhh...
Wanita, hentikan segala pikiranmu demikian seperti di atas, dan pria, latihlah cara berpikirmu untuk menjadi seorang pria dewasa yang perlu mendengarkan dan mengerti.
Kau tahu, cuma untukmu hati ini
Ambilah hatiku tambatkan dalam jiwamu untuk kelak kau jadikan laramu. Aku sudah siap berbagi cinta, membagi hati bersamamu selama mengarungi hidup. Kuingin kita bahagia esok. Jadikan aku yang pertama dan terakhir. Kau tahu, aku sedang berlatih menjadi pendamping hatimu pelipur cinta kala kita bersatu.Menjaga dan merawat apa yang kumiliki agar kita bahagia kelak. Sering kau kecup kening dan membelai rambutku lalu bisikkan setengah hatimu padaku tentang bagaimana kita akan membangun rumah impian kita. Yang paling kusuka kau akan menjaga hatimu untukku.
Banyak rencana yang harus direalisasikan. Seperti janjimu di setiap pertemuan.
Kau ajak aku temui bos besarmu orang-orang penting dalam kerajaanmu, hehe..."your mom and dad" merekalah yang berjasa membuat kau ada di dunia. Melahirkan anak setampan kau. Terlebih harus kau berterimakasih pada bosmu yang lebih besar yang berkuasa atas hidupmu, dan mereka yang kau sayangi adalah 'Allah' Dia yang memegang kendali napas hidupmu hingga sampai detik kutulis ini kau masih bernafas lega.Juga Dia yang mempertemukan kau dan aku. Tak ketinggalan pula berbaris satu pria tampan dan dua wanita manis wajah. Iya, mereka sedarahmu (saudara kandung). Kau pria yang paling beruntung. Mengucap syukurlah setiap saat. Kupikir tidaklah berlebihan bukan jika ku mau kau beriku kepastian.
Meski kita sudah saling mengenal. Mengunjungi orang tua masing-masing. Itu untuk menandakan bahwa kau dan aku serius. Sebab bukan tidak mungkin bila suatu saat kau berubah atau bahkan bisa juga aku.
Aku tak mau kau rengkuh hati yang lain, meski musim berganti biarlah cinta kita rekah...
Genggamlah aku dengan cintamu, bawalah aku sampai ke altar janji setia cinta kita berdua
Genggam erat aku dengan cintamu dan bawa aku sampai ke altar janji suci kita berdua. Setia sampai akhir tak terpisahkan. Jangan biarkan ku lama menunggu. Biarlah cinta yang sudah terbina selama ini menjadi satu ikatan yang tak mudah terlepas oleh godaan yang seringkali mengajakmu berpaling dari cinta yang sebenarnya...Kau bilang akan terus merangkulku, menjagaku dalam genggaman lenganmu sampai ajal meniba. Kata-kata itu selalu terngiang di hatiku. Tapi terkadang aku juga dirimu mengingini hal yang jauh berbeda yang di luar dugaan sudah melanggar janji-janji hati kita, maklumlah kita masih sama-sama darah muda, masih ada egois, tapi tidak menghalangi niat kita untuk bersatu. Punya anak yang lucu, tampan dan berakhlak sepertimu. Aku bangga memilikimu.
Biasanya dalam sebuah hubungan pacaran, siapa yang duluan mengajak nikah? Pria atau wanita? Ataukah sebaliknya dan tidak ada yang mengajak juga meminta menikah? Jadi, baiklah teruskan pacaranmu sampai usiamu menyenja. Syukur-syukur akhirnya menikah, kalau sampai putus kan sia-sia tuh jagain pacar orang selama itu!
Aku tak mau kau sia-siakan cinta dan waktu yang selama ini ku berikan untukmu
Bayangkan saja jika sudah sekian lama aku dan kamu pacaran lalu endingnya nanti bukan bersatu happy end, tapi sayonara break end. Pilih jalan masing-masing... bye bye baby. Maka sebagai wanita aku tidak mau pasif, diam dan nrimo begitu saja apa kata pria. Kalau tidak pernah ada kata 'ayo kita nikah,' masa iya aku harus menunggu saja? Meski tak tahu kapan! Hingga senja usiaku. Menantinya hingga dia good mood untuk menikah. Mungkin Anda mau begitu? Sory aku tidak mau.Asal tahu saja, aku bukan wanita pengemis cinta jika ku minta 'nikahi aku' kamu mesti maklumi bahwa wanita tak bisa merajut kasih tanpa pasti. Dan tak ada kejelasan. Paling tidak punya komitmen untuk hari depan. Bagiku, aku wanita berbeda. Jika dia pria pacarku tidak menyinggung soal dua kalimat di atas, maka dirikulah yang bertindak.
Bertanya pada sang arjunaku; kapan? Bagaimana? Dimana? Perduli amat pendapatnya tentangku. Biarkan saja kamu bilang aku terlalu aktif bertanya tapi, daripada aku diam umurku bakalan senja nungguin kamu. Aku tahu sebagian pria pasti dongkol, bosan, dan tidak suka mendapat pertanyaan begitu dari wanita.
Hei pria pria, dengarkan, Anda tahu kan wanita punya keterbatasan. Tak bisa lama menunggu.Cinta tak dapat dijalani cuma dengan keromantisan dan janji belaka, tapi sebuah komitmen untuk mengalahkan hati kamu agar tidak bercabang kemana-mana. Untuk sampai ke akhir juangmu kamu pasti temui bermacam godaan untuk berpindah ke lain hati. Betul kan? Cinta yang sebenarnya bukan manis-manis saja. Sudah kamu kalahkan semua itu barulah kamu temui apa arti cinta itu."
Jika dia bermaksud mengambilmu tuk jadi pendamping hidupnya esok, maka apapun akan dia lakukan hanya untuk dirimu seorang tidak sampai menunggu dirimu bertanya soal nikah, tapi kalian berdua akan duduk bersama membahasnya. Sebaliknya bila dia hanya ingin pacaran maka mendapat pertanyaan seperti ini pasti kepalanya langsung mendongak menghitung taburan bintang di langit dan mengalihkan topik pembicaraannya.
Bahkan bisa-bisa dia marah tanpa sebab dan pergi meninggalkanmu begitu saja. Wanita, ini tandanya pria yang mendampingimu saat ini tidak serius. Anda mesti mulai berpikir apakah priamu ini harus terus dipertahankan atau tidak. Jangan tutup mata dari apa yang sudah Anda lihat.
Maafkan aku ya sayang, aku tahu kamu sedikit mengutuki aku saat baca tulisanku ini, tapi paling tidak dirimu bersama pria-pria lain dapat mengerti.Seorang wanita tidak perlu segan apalagi merasa tidak pantas bertanya soal nikah pada pasangannya yang nokta bene adalah pacarnya yang masa pacarannya sudah dalam rentan waktu cukup lama. Anggap saja itu sebagai alaram pengingat kalau selamanya pacaran tidak cuma cinta-ciantaan tapi punya tujuan.
Heloow, kaum hawa, jangan biarkan masa mudamu terkuras habis oleh ketidakpastian seorang pria sama dirimu, dan yang doyanannya pacaran terus tanpa tahu ujungnya kemana.Hindari jauh-jauh niatmu pas hari pertama jadian, kamu langsung menanyakan nikah! Dijamin 99,9 persen pacarmu langsung kabur. Kalau sudah begitu, biarkan saja. Nanti juga nggak balik lagi. Kamu boleh cari yang lain, masih banyak kok, don't be worry hehe...
Catatan
Menjalani masa pacaran tentu ingin menjadi lebih dari itu. Tidak hanya seumur-umur pacaran saja tanpa punya rencana ke depan bukan?
Anda dapat nikmati Puisi Nikahi aku, aku sudah siap. Semoga suka ya.
Nikahi aku aku sudah siap
Uacapkan dua kalimatyang ku harap
sebab kau tahu, hatiku sudah
jatuh di hatimu
Biar ku jadi milikmu
seutuhnya yang kau mau
Mencintaimu,
Menyayangimu,
sampai akhir waktu
sebab kau tahu , sudah lama
kusimpan hatiku untukmu...
Ku ingin akhiri kisah ini
dengan cerita cinta
berakhir dalam dekapmu
Hidup dalam istana hati
menenun cinta
Bersamamu penuh warna
Tenggelam dalam asmara
yang tak terbatas
Ku tak mau yang lain...
Jakarta,
Ike
Catatan
Menikah bukan perkara gampang. Menyatukan dua pribadi, dua hati, dua pikiran. Mempersiapkan segala tetek bengek menuju nikah. Tanyakan hatimu apakah betul aku sudah siap? Jika sudah, silahkan mengambil sebuah keputusan.
Post a Comment for "Nikahi Aku, Aku Sudah Siap"
Copy paste adalah tindakan yang sangat tidak menyenangkan.