Cara Baik-baik Putusin Pacar Supaya Tidak Musuhan

Cara baik-baik putus dengan pacar, supaya tidak musuhan. Ada tidak di antara kalian yang begini? 

Sudah putus tapi masih sayang-sayangan seperti adik kakak ketemu gede. 

"Gila kali ya, ngapain juga begitu?" "Please deh, ogah banget you know?" 

"Kapan gue move-on kalau itu caranya?" Memang kemungkinannya kecil sekali. 

Apalagi putus dengan cara yang tidak sehat, tapi di luar sana, ada juga yang bisa menjaga hubungan baik meskipun tidak pacaran.

Di atas itu contoh putus pacar, karena si dia bikin kesalahan besar sampai tidak bisa diampuni lagi. Coba tebak kesalahannya apa? 

Menurut ramalan penulis, bisa jadi karena ada perselingkuhan di depan matanya! 

Ada orag ketiga. Bikin sakit hati berat, dan emosi jiwa tinggi. 

Dimana-mana yang namanya putus dengan pacar, pasti bertengkar, saling menjelekkan sampai pakai dikutuk segala. 

Maksudnya yang diputusin mendoakan, agar si dia jomblo sampai akhir hayat, sampai selama-lamanya, amin. Ngeri sekali. Ingat ya, kamu tidak boleh seperti ini.

Cara putusin pacar baik-baik supaya tidak musuhan
Aku harap kamu mengerti ya...Unsplash Images

Hei, jangan begitu, kamu kan cuma pacaran, belum diikat kan? Positif thinking dong kalau putus ya artinya memang dia bukan jodohnya kamu. 

Cari lagi yang lain masih banyak gaes, jangan keluar kata-kata yang tidak baik. 

Tidak boleh nyumpahin orang, bisa-bisa dirimu kena getahnya. Ada loh strategi putus dengan damai, aman, dan lancar jaya. Mari baca cara-cara bagus di bawah.

1. Menyadari belum jodoh

Kalian memang sudah lumayan lama pacaran, dan makin lama bukannya makin dekat, tapi makin jauh. Maksudnya selalu saja ada hal-hal yang membuat kalian susah melangkah ke satu arah. 

Kalau jodoh itu biasanya bisa memudahkan jalan kalian, meski banyak tantangan. Dari situ, kamu, dan dia mesti sudah berasa. "Kok kami sepertinya sulit banget ya?" 

Kalau memang kalian saling sayang, dan cinta yang datangnya dari dasar hati, ayo, duduk bersama lalu dari hati ke hati bicara. 

Salah satu diantara kalian harus ambil keputusan. Kamu, atau dia. 

Sebab tidak baik sebuah hubungan berjalan tanpa ada kepastian, dan semua jalan buntu. Ini saat yang tepat untuk bilang putus.

2. Tidak ada ikatan

Pacaran lalu putus itu soal biasa, karena masih dalam tahap memilih, dan memilah. 

Masa-masa mengenal satu dengan yang lain. Menjadi sangat tidak biasa kalau kamu dan dia sudah menikah lalu berpisah. 

Sekarang kalian masih belum apa-apa, masih jauh dari kata bersatu. Mungkin juga belum ada rencana yang terlalu jauh, atau kalian malah belum saling mengenalkan pada orang tuan masing-masing. 

Nah, kalau demikian tidak terlalu riskan untuk mengatakan putus. 

Yang penting kamu bicarakan baik-baik dengan dia. Punya alasan yang tepat. 

Putus tidak menyakitkan hati dia, tidak mengecewakan dia, tapi putus malah membuat kamu dan dia tetap bersahabat.

3. Bilang kamu di minta orang tua untuk serius belajar

Kamu sudah harus ceritakan dengan jelas dan jujur apa yang orang tuamu minta dan inginkan dari kamu saat ini. Ceritakan melalui telepon atau Whatsapp agar si dia bisa mengerti. 

Lalu cari waktu yang tepat untuk kalian berdua, juga tempat yang cocok untuk mengatakan isi hati. Tapi ingat, sebelum kamu bilang putus, harus minta maaf berkali-kali.

4. Tidak usah ciptakan kiasan dalam kata-kata to the poin saja

Jika sudah berhadapan, katakan dengan jujur, apa yang menyebabkan kamu untuk mengambil keputusan yang berat ini, untuk menyudahi hubungan kalian. 

Jangan bertele-tele, apalagi pakai kata-kata kiasan untuk memoles kalimat, supaya terdengar halus, dan tidak menyakitkan. 

Jangan-jangan dia tidak mengerti apa yang kamu maksud, malah jadi runyam. Kamu bisa terlihat munafik, dan pura-pura. Siapa yang suka dengan sikap begini? 

Katakan dengan jujur. Meskipun sakit, dia akan mengerti yang sebenarnya. Tentu kamu sudah siap terima risikonya. Setelah itu selesai.

5. Kasih kesempatan untuk dia bicara

Jangan kamu saja yang ambil alih semua pembicaraan, sedangkan dia tidak punya kesempatan samasekali untuk bilang apa-apa tentang dirinya, tentang bagaimana kesedihannya menghadapi perpisahan ini, meski itu yang terakhir hubungan kalian. 

Ingat, tidak berarti kamu mesti terenyuh mendengarkan segala unek-uneknya. 

Wajar kan, jika dalam satu perpisahan melahirkan tangis, sedih, bahkan luka. 

Kamu juga punya perasaan bukan? Kasih kesempatan dia bicara, dan akhiri semua itu dengan baik-baik.

6. Mencegah hal-hal yang tidak diinginkan tidak baik putus di tempat umum

Cari tempat yang baik. Jangan di tempat yang ramai, tapi di lokasi yang aman untuk berdua. Jika kalian akhiri hubungan, masing-masing bisa utarakan isi hatinya. 

Pasti ada banyak hal yang ditanyakan dari si dia misalnya, "mengapa kamu putuskan aku?" "Salah aku dimana?" 

Atau, "apa benar kamu punya selingkuhan?" Nah, saat itu juga kamu perlu jelaskan semua itu dengan jujur. 

Tapi jika kamu, dan dia sudah saling tahu akan berpisah, mungkin itu akan menjadi tempat yang berkesan. Berpisah dengan damai.

7. Cari waktu yang tepat

Jangan sampai tengah malam pas dia lagi mau istirahat tidur, kamu malah telepon dia, dan mengakhiri hubungan. 

Atau subuh waktunya sembahyang, tapi kamu utarakan maksudmu. 

Itu artinya kamu keterlaluan. Seperti tidak punya itikat baik. Jadi sebaiknya setelah selesai makan malam. Bicarakan dengan baik-baik.

8. Jangan pakai perantara saat putus dengan si dia

Kalau kamu pakai perantara saat putus, itu sama dengan kamu adalah seorang pecundang. Mengapa tidak berani? Hadapi saja dia, dan katakan baik-baik maksud kamu. 

Kamu tahu, orang yang mengalami putus pacar sangat sakit hati, jika dia mendapat pesan secara tidak langsung. 

Entah itu melalui orang lain, WA, SMS, atau diinbox lewat facebook. Sebaiknya kamu temui dia, dan katakan langsung.

9. Lebih baik putus sekarang, jangan tunda jika hubunganmu sudah tak bisa berlanjut

Semakin lama kamu menunda untuk mengambil keputusan mengakhiri hubungan, akan mendatangkan masalah lebih banyak. Kamu terus berikan harapan palsu padanya. 

Ini bisa menjadi bumerang untuk kamu. Dia makin larut dalam cinta yang sebenarnya sudah tawar. Artinya kamu sendiri memang sudah ingin putus, tapi masih mengulur waktu. 

Hubungan kalian tidak mungkin dilanjudkan lagi. Terlalu banyak risiko. Orang tua kamu tidak setuju, saudara-saudara kamu tidak suka. Mustahil hubungan seperti ini.

10. Aku belum bisa fokus untuk pacaran

Masih banyak hal yang harus aku lakukan. Terus terang saja aku sekarang ini tidak punya apa-apa, makanya aku mau kejar masa depan dulu. 

Aku ingin mapan dalam karierku. Untuk itu aku minta kamu mengerti. Jalan kita masih sama-sama panjang. Aku takut mengecewakanmu.

Bisa juga dengan cara begini

  • Aku sangat stres kalau mikirin pacaran. Saat ini terlalu banyak pekerjaan kantor atau tugas kuliah
  • Penyakit maag aku akan kambuh jika terlalu forsir
  • Aku harus banyak istirahat, maafkan aku
  • Aku takut tidak bisa mengantarmu kemana-mana karena kesibukanku
  • Kita pasti ketemuan, karena jodoh di tangan Tuhan
  • Pakai kata-kata yang baik agar dia tidak merasa tersinggung
  • Berikan dorongan atau semangat untuk dia saat putus
  • Jaga agar suasana tetap stabil
  • Hindari emosi, apalagi bertengkar
  • Jangan posting status di media sosial tentang perpisahan kamu
  • Jaga jarak setelah putus, karena kalian masih sama-sama sensitif
Ketika hubungan berakhir, semua orang merasa sakit. Tidak banyak yang bisa mengakhiri hubungan mereka selembut mungkin. Tidak mungkin melewati putus cinta tanpa menyakiti pasangan kamu, Namun, kamu bisa memilih beberapa pilihan jelas yang bisa kamu lakukan agar mengurangi rasa sakit tersebut. [Psichology Today]

Catatan : Jika kamu awali pacaran dengan baik, usahakan mengakhiri juga dengan cara yang baik, dan elegan. 

Jangan jadi seorang pengecut, dengan hanya mengirimkan pesan, dan menyembunyikan diri. 

Hadapi, dan selesaikan. Dengan demikian, tidak ada perselesihan di atara kalian. Damai itu indah.

Demikian artikel tentang cara baik-baik putusin pacar supaya tidak musuhan. Semoga berguna.

11 comments for "Cara Baik-baik Putusin Pacar Supaya Tidak Musuhan "

  1. Waduuhhh, ada caranya ternyata ya :D
    Saya dulu pacaran tuh sama sekali nggak mikirin orang ketiga, sama sekali!

    Bahkan, saya sering nyuruh atau maksa pacar buat nganterin teman-teman perempuan saya pulang ke rumahnya, dan si pacar nurut aja meski manyun.

    Sama sekali nggak takut kalau teman nikung si pacar, terlalu polos sayanya.

    Pun juga mengenai putus, dulunya sering nggak ngurus sih, putus ya udah putus aja, sayangnya dulu saya manja banget, jadi kalau udah putus sama si pacar, dia tahu kelemahan saya, cukup berdiri nungguin saya kelaparan di depan kos, nanti juga luluh karena takut keluar sendiri beli makan wakakakakakak

    ReplyDelete
    Replies
    1. Hihihi,.... iya sh y, dulu mah gak kepikiran begitu mungkin sanking terlalu polosnya kali y...
      Lagian dulu kan kalo pacaran gak serius mikirin kedepannya gmn, alias masih cinta monyet gitu :D...

      Delete
  2. Sungguh..selembut apapun kata putus disampaikan, tetap saja sakit.. 🤪🤪🤪

    Jadi sebenernya resiko terjadi permusuhan mah tetap ada. Siapa sih yang mau tersakiti..

    Tapi biasanya waktu dan kedewasaan yang akan menyembuhkannya 😉😉

    Pengalaman saya mengatakan demikian

    ReplyDelete
    Replies
    1. Bener2 nyakitin dengar kata putus dari si dia.. apalagi pas lagi sedang happynya kemaren..

      Siapapun juga kayaknya gak sanggup deh :D

      Terus besoknya ngeliat dia jln ma yg lain... hati krasa tersayat2 hehe..
      Tapi memang dengan berjalannya wkt mungkin bisa pelan2 mengobati rasa sakitnya.

      Bener mas Anton, semua itu "Butuh waktu dan kedewasaan"





      Delete
    2. Ecieeehhhh si Bapak lagi curcol nih, mengenang masa diputus pacar dulu






      *kabooorrr :D

      Delete
    3. Hhhhhh.....
      Pak bos curcol🤣🤣

      Delete
  3. Sayang yaa aku baca tulisan ini pas udh nikah begini :D. Jd inget Ama mantan2 saat pacaran. Yg rata2 aku putusin Krn sbnrnya bosen. Tapi aku akuin caranya salah. Jujurnya pas putus Ama mantan2, itu selalunya musuhan sih mba. Krn memang caranya ga bener.

    Tapiiiii, kebanyakan kami jd baikan setelah beberapa lama dan jd temen sampe skr mba :). Time heals semua sakit hati :). Mungkin ga bisa jd sedeket dulu, tapi wajarlah. Toh aku udh nikah, si mantan juga. Jd kami temenan biasa tp ga Deket . Jadi hati pasangan masing2.

    Tapi memang caraku mutusin dulu ga akan aku benarkan juga. Seandainya bisa muter waktu, aku LBH milih mutusin mereka baik2 :)

    ReplyDelete
  4. Gak enak memang kalo pacaran lalu putus trus jadi musuh. Soalnya cari musuh tuh paling gampang....

    Tapi, kalo putus baik2 tanpa bermusuhan, trus jadi sahabat pula, rasanya enak juga...
    Cuman klo udah nikah kan ada bates2nya
    Tar paksu cemburu :D



    ReplyDelete
  5. ngomong baik baik dan tanpa nada menghakimi satu sama lain
    bener juga yang disampaikan di atas, pacaran dimulai dengan baik baik, putus pun juga harus baik baik
    paling gampangnya biar bisa nerimo, anggap dia memang bukan jodoh kita
    dan tetep semangat menjalani hari hari

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya betul mba Ainun. Kalo pacaran diawali dgn baik2, kenapa harus jadi musuhan pas putus? Capek deh, kalo punya musuh, terasa hidup gak damai. Benar demikian iya?
      Sebisa mungkin jadi sahabat😊
      Bener kata mba Ainun, anggap ajah bukan jodoh kita...

      Delete
  6. Ternyata ada caranya juga ya putusin pacar agar tidak musuhan, kalau tdk musuhan ntar balikan lagi dong? he he..uhui

    ReplyDelete

Copy paste adalah tindakan yang sangat tidak menyenangkan.