12 Manfaat Sehat Jahe Merah Untuk Arthritis, Kanker dan Efek Samping

Manfaat sehat jahe merah untuk arthritis, kanker, dan efek samping. Jahe merah dikenal dengan nama latin zingiber officinale yang diambil dari bahasa Yunani [zingiberi]. 

Ia diketahui mengandung minyak atsiri sama seperti kayu manis, yang sudah aku ulas sebelumnya. Jika kita gigit sedikit maka akan terasa pedas. 

Hal ini, karena jahe merah punya senyawa keton dalam nama lain adalah zingeron.

Jahe merah juga sudah diproses sebagai obat herbal mengatasi tenggorokan gatal, batuk, flu, dan pilek dalam bentuk saset atau sirup di botol, dan permen yang bisa kita peroleh di toko konvensional. 

Selain itu juga minyak gosok. Jahe diketahui mengandung  fosfor, niasin, riboflavin, seng, kalium, magnesium, dan vitamin C. Punya antioksidan tinggi, juga anti-inflamasi.

12 Manfaat sehat jahe merah untuk arthritis, kanker, dan efek samping
Jahe merah dan jahe putih.  Pixabay Images

Minyak yang dihasilkan dari jahe ini terasa panas, sehingga kita harus hati-hati, jika hendak menggunakannya langsung pada kulit saat masih dalam bentuk murni, dan belum diproses. 

Tidak heran di negara Cina juga menggunakannya. Tanaman ini sering digunakan sebagai obat tradisional, dan herbal, untuk mengobati beberapa jenis penyakit yakni, penyakit limpa, dan ginjal. 

Selain itu, telah turun temurun mereka menggunakannya untuk mengobati diare, dan peradangan.

Ternyata, bukan cuma dua jenis penyakit saja, tapi, diketahui manjur untuk penyakit arthritis ; rheumatoid arthritis, osteoartritis, dan masih banyak lagi manfaatnya yang bisa diperoleh dari tanaman tersebut. 

Dimana ini bisa sebagai alternatif yang sangat baik, untuk para penderita arthritis, agar tidak semata-mata menggunakan obat kimia. 

Mengingat kebanyakan dari penderitanya adalah orang lanjut usia. Mereka bisa saja dengan menggunakan minyak gosok

Sebaiknya mereka yang memiliki penyakit maag tidak mengonsumsi jahe merah ini, sebab jahe merah punya senyawa gingerol dapat mengakibatkan sensasi panas pada lambung. Aku sendiri tidak menyentuh [konsumsi] jahe merah, meskipun kenyataannya sangat berkhasiat untuk kesehatan
Aku berharap ulasan ini dapat dibaca sampai selesai, dengan begitu kita mengetahuinya secara keseluruhan, dan jelas.

1. Menurunkan rasa nyeri sendi akibat arthritis

Kandungan gingerol yang terdapat pada jahe merah juga putih. Ini punya sifat anti-inflamasi, dan antioksidan tinggi. 

Ia diketahui dapat menurunkan nyeri sendi [radang sendi] yang erat hubungannya dengan osteoarthritis, dan reumematoid arthritis [RA].

Biasanya penderita akan mengalami radang, dan kaku di lutut, pergelangan kaki, tangan, bahkan di pinggul. Tapi umumnya yaitu di lutut. 

Sejauh ini untuk mengatasi radang tersebut, tenaga medis akan memberikan obat untuk meredakan nyeri dan radang sendi kepada penderita.

Panelitian mengatakan bahwa, orang dengan kondisi osteoarthritis jika mengonsumsi jahe, dapat mengurangi rasa sakit pada pinggul, dan lutut walaupun presentasenya kecil. 

Kita bisa menambahkan jahe dalam masakan kita sehari-hari. 

Cukup dua potong kecil jahe seukuran [1 cm jahe] ditambahkan dalam menu kita, akan baik untuk kesehatan, hingga membantu kita dari ketergantungan terhadap obat-obatan kimia.

International Journal of Preventive Medicine mengulas tentang ekstrak jahe dapat membantu mencegah sintesis penanda peradangan tertentu. 

Bukan saja gingerol yang terdapat di dalam jahe, ia juga diketahui memiliki senyawa anti-inflamasi yakni, zingerone, dan shogaol.

2. Membantu mencegah sel-sel abnormal penyebab tumbuhnya kanker

Mendengar kata kanker saja sudah paling menakutkan, tetapi ingat, bukan saja kanker yang menjadi penyakit sangat menakutkan. 

Ada banyak penyakit lain yang punya risiko sama dengan kanker. Bahkan penyakit mutahber pun bisa mengakibatkan kematian yang cepat. 

Jadi intinya, kita harus  memperhatikan gaya hidup kita. Dari segi makanan, minuman, serta mengelola stres, dan emosi.

Berdasarkan pada sebuah studi, tanaman jahe yang kaya dengan antioksidan tinggi, dan senyawa anti-inflamasi yaitu 6-gingerol dengan jumlah besar membuatnya patut diperhitungkan. 

Memiliki sifat anti-kanker yang diketahui membantu memblokir sel-sel abnormal, yang bisa berakibat pada berbagai jenis penyakit kanker yakni, kanker prostat, payudara, dan ovarium.

Selain itu, membantu menghalangi aktivitas karsinogenik pada usus besar, yang berakibat kanker kolorektal. 

Hal tersebut juga dikatakan oleh seorang profesor yang bernama Dr Suzanna Zick dalam penelitiannya di Universitas Michigan, Amerika Serikat, bahwa, gingerol terkait pada apoptosis pada sel-sel kanker untuk kanker prostat, pankreas, dan ovarium. 

Semua ini masih membutuhkan beberapa penelitian lebih lanjut.

3. Mengalami mual, dan muntah setelah terapi kanker

Seperti diketahui bahwa, penderita kanker sering merasa mual, bahkan sampai muntah setelah ia mendapat pengobatan dengan obat kanker. 

Jahe dapat membatu mengurangi mual, dan muntah pada mereka. 

Mungkin keluarga atau orang terdekat mereka bisa memberikan jahe, jika obat anti-mual yang mereka konsumsi kurang mempan.

Sebuah penelitian yang dilakukan oleh University of Rochester Medical Center menunjukkan bahwa, jahe membantu mengurangi mual pada pasien yang sedang dalam tahap kemoterapi.

4. Mengatasi nyeri otot karena olah raga

Jahe dikatakan dapat membantu mengurangi nyeri otot pada mereka yang sering melakukan latihan fisik/olah raga. 

Sebuah studi  memperlihatkan, jika mengonsumsi jahe rutin dengan jumlah normal, membantu menurunkan cedera otot, karena olah raga cukup signifikan.

5. Meredakan mabuk perjalanan

Kita pasti pernah merasakan kondisi yang super tidak enak [mual, mabuk] pada saat melakukan perjalanan ke luar kota. 

Apalagi jika melakukan perjalanan dengan kapal laut, kalau tidak kuat pasti sakit perut, dan muntah. 

Biasanya langsung minum obat kimia anti-muntah, padahal mengonsumsi jahe bisa membantu mencegah mual, dan muntah.

Orang dengan kondisi pusing vertigo pun bisa konsumsi jahe. Berdasarkan sebuah penelitian bahwa, jika mengonsumsi jahe empat jam sebelum membuat perjalanan, maka itu akan efektif menurunkan rasa mual [terjadi gangguan di lambung berkaitan mabuk di perjalanan.

6. Menangkal flu, dan pilek

Minuman jahe sangat terkenal, sebagai minuman penghangat tubuh disaat musim dingin [penghujan]. 

Sewaktu masih kuliah, aku sering minum susu kedelai yang dicampur dengan jahe. 

Adakalanya juga, susu sapi murni dicampur dengan jahe. Sangat enak, dan bikin badan jadi kuat.

Apalagi, jika bersama teman-teman bepergian ke daerah puncak [Bogor], kami sering membawa minuman jahe. 

Jika kondisi tubuh mulai memperlihatkan gejala flu, dan pilek, sebaiknya jangan minum obat kimia, tapi cobalah minum teh jahe, atau bisa juga susu murni campur jahe. Dijamin pasti daya tahan tubuh menjadi kuat, dan sehat..

Jahe diyakini dapat membasmi infeksi. Sebuah studi memperlihatkan temuannya mengenai jahe, yang masih segar kemungkinan membantu mencegah virus syncytial, yang menyebabkan pilek, serta infeksi pada pernapasan.

7. Membantu membasmi jamur

Seperti yang sudah dibahas pada poin-poin di atas bahwa, kandungan gingerol yang ada di dalam jahe membuatnya sangat efektif, untuk membantu membasmi gatal-gatal, infeksi jamur, dan bakteri. Kemudian infeksi bronkitis, pneumonia, dan saluran kemih. 

Selain itu, membantu merawat kesehatan mulut, dan gusi dengan cara membasmi patogen di dalam mulut. 

Dengan demikian, kita terhindar dari penyakit radang gusi, dan gigi kita menjadi sehat, kuat, dan terlindungi.

8. Meringankan rasa sakit, dan nyeri pada saat haid

Kebanyakan wanita pasti selalu menghitung tanggal kapan terakhir kali aku mendapat haid ya, selain mengontrol masa haid secara teratur, ia juga mulai mempersiapkan obat penghilang rasa sakit, atau nyeri sewaktu haid. 

Ada dari kita yang bisa menahan rasa nyeri, tetapi pada umumnya wanita tidak kuat, hingga akhirnya mengonsumsi obat kimia. 

Kalau setiap kali obat-obatan itu masuk ke dalam tubuh, maka kemungkinan besar ada efek samping bukan?

Mengapa kita tidak coba mengonsumsi yang tradisional saja seperti jahe? Ia dapat membantu menguragi  kram di perut, rasa sakit, dan nyeri pada saat menstruasi. 

Sebuah penelitian mengatakan bahwa, mengonsumsi jahe untuk menghilangkan nyeri haid sama dengan kita makan asam mefenamat, dan ibuprofen. 

Mungkin kita bisa konsumsi dalam bentuk bubuk, atau teh jahe. [dengan dosis normal]

9. Membantu menurunkan kadar gula darah

Jika seseorang sudah mengalami gula darah tinggi [diabetes], maka ia harus benar-benar memberlakukan gaya hidup sehat terhadap dirinya sendiri. 

Jika tidak, maka ada begitu banyak penyakit yang dapat menyerang tubuhnya. 

Bukan berarti orang yang tidak diabetes boleh sembarangan, dan tidak perduli kesehatan. Semua orang bisa mengalami hal yang sama.

Efek paling negatif yang ditimbulkan dari diabetes adalah, terjadi kerusakan saraf. 

Luka yang tidak kunjung sembuh, kerusakan ginjal, serangan jantung, dan masih banyak lagi. Jahe diketahui bisa membantu mengurangi kadar gulah darah pada mereka dengan diabetes tipe-2. 

Beberapa peneliti melakukan penelitian terhadap subjek tersebut pada saat mereka konsumsi 1.600 mg bubuk jahe [12 minggu] menunjukkan penurunan trigliserida, dan peningkatan pada insulin.

10. Melindungi fungsi Otak

Jahe dapat membantu melindungi fungsi otak. Hal ini diyakini karena jahe punya anti-inflamasi, dan antioksidan yang tinggi. 

Selain itu, membantu menunda penyakit neurogeneratif, yaitu parkinson, dan alzheimer, serta berperan penting mengurangi peradangan otak, dan stres oksidatif. 

Penyakit yang biasanya dialami oleh orang dengan usia lanjut.

11. Mengobati gangguan pernapasan

Jika mengalami gangguan pernapasan, peradangan saluran napas alergi, tidak usah ragu, kita bisa mengonsumsi jahe. 

Jahe sudah terkenal sebagai bahan tradisonal. Bikin teh jahe, dan minum. Biasanya di kampung aku, orang mencampurnya dengan gula batu [digodok] dengan api sedang hingga matang. 

Menyehatkan, menghangatkan tubuh, dan tenggorokan, serta pernapasan jadi lega.

12. Membantu menyembuhkan Diare

Perut sedang tidak enak? Mengalami kejang perut? Terasa bekah?[kembung], jahe dapat membantu mengobati. 

Bahkan, mereka yang mengalami diare juga dapat mengambil jahe sebagai penawar. 

Tidak perlu obat kimia. Konsumsi dalam bentuk teh, atau dicampur dalam msakan.

Sumber: Data Gizi Nasional USDA
jahe [zingiber officinale], Segar, nilai gizi per 100 gram.
Nilai persentase nilai prinsip RDA
Energi 80 Kkal - 4%

-----------------------------------
Karbohidrat 17,77 gram - 13,5%
Protein : 1,82 gram - 3%
Total Lemak : 0,75 gram - 3%
Kolesterol : 0 miligram - 0%
Serat Makanan : 2,0 gram - 5%
--------------------------
Vitamin
-------------------------
Folat : 11 ug - 3%
Niasin : 0,750 miliggram - 4,5%
Asam Pantotenat : 0,203 miligram - 4%
Pyridoxine : 0,160 miligram - 12%
Vitamin A : 0 IU - 0%
Vitamin C : 5 miligram - 8%
Vitamin E : 0,26 miligram - 1,5%
Vitamin K : 0,1 ug - 0%
------------------------
Elektrolit
------------------------
Sodium : 13 miligram - 1%
Potassium : 415 miligram - 9%
-----------------------
Mineral
----------------------
Kalsium : 16 miligram - 1,6%
Tembaga : 0,226 miligram - 25%
Zat Besi : 0,60 miligram - 7,5%
Magnesium : 43 miligram - 11%
Mangan : 0,229 miligram - 10%
Fosfor : 34 miliogram - 5%
Seng : 0,34 miligram - 3%

Manfaat sehat lainnya

  • Menurunkan pendarahan pada saat haid
  • Mengurangi kolesterol jahat [LDL]
  • Membantu mengobati gejala eksim
  • Penurunan berat badan
  • Membantu menangani orang dengan kondisi mabuk alkohol
  • Membantu mereka yang mual karena pengobatan HIV
  • Mengurangi kelebihan gas dalam perut
  • Membantu jantung sehat
  • Membantu melindungi hati
  • Menghilangkan racun dalam tubuh kita
  • Membantu kinerja seksualitas
  • Membantu pencernaan sehat
  • Merangsang napsu makan
  • Memperkuat sistem kekebalan tubuh kita
  • Menenangkan perut,
  • Juga efektif mengobati migrain
  • Membantu mengatasi mual pada pagi hari.

Efek samping jahe

1. Terjadi diare
Mengapa bisa terjadi diare? Bukankah jahe itu sehat, dan banyak manfaatnya? Benar sekali, kalau dikonsumsi dalam jumlah normal, itu tidak berpengaruh buruk [tidak menyebabkan diare].  

Pusat Medis Unversitas Maryland mengatakan demikian. Jahe memberikan kelancaran makanan yang kita makan berikut feses lewat usus.

2. Sakit perut
Poin ini mirip dengan poin [1]. Jika kita tidak bijak konsumsi jahe, artinya konsumsi sebanyak-banyaknya, maka pasti ada efek tidak baik. 

Apalagi perut kita masih kosong. Maka bisa berpengaruh pada lambung, dan pencernaan. 

Meskipun kita tahu, jahe bisa merangsang sekresi empedu, dan baik untuk pencernaan, tetap saja ada batasannya.

3. Terjadi gangguan pendarahan
Mengambil jahe terlalu banyak dalam keseharian, bisa menyebabkan risiko pendarahan.

4. Menyebabkan hipoglikemia
Maksudnya bagi orang dengan kondisi diabetes, jika mereka mengonsumsi obat diabetes bersamaan dengan jahe, maka dapat mengakibatkan menurunnya gula darah signifikan [hipoglikemia]. Sebaiknya konsultasi dengan tenaga medis lebih dahulu.

5. Bermasalah terhadap tekanan darah
Yaitu mengalami penurunan tekanan darah signifikan. Ini tidak baik. 

Sebaiknya, mereka dengan tekanan darah abnormal, harus memperhatikan dosis jahe. 

Tidak boleh berlebihan, atau mengonsumsi jahe dengan dosis kecil saja. Konsultasi dengan tenaga medis sangat penting.

6. Bisa memperburuk kondisi jantung
Konsumsi jahe dalam jumlah besar menyebabkan tekanan darah turun drastis, hal ini dapat mempengaruhi jantung. Detak jantung jadi tidak beraturan.

7. Cenderung tidak aman untuk ibu hamil
Khusus untuk ibu hamil, segala sesuatu harus dibicarakan dengan tenaga medis. 

Ini demi kesehatan ibu, dan janin. Sebaiknya, ibu tidak memasukkan jahe dalam diet ibu.

8. Ibu menyusui
Hal yang sama juga berlaku untuk ibu menyusui untuk tidak mengonsumsi jahe.

9. Menyebabkan iritasi
Ini mungkin tidak terjadi pada semua orang, karena setiap orang punya ketahanan tubuh yang berbeda. 

Namun, yang umum terjadi adalah kulit mengalami kemerahan. Jika terjadi demikian saat konsumsi jahe, maka hentikan saja.

10. Mengganggu pencernaan 
Aku sudah katakan di atas bahwa, jika kita memiliki kondisi pencernaan tidak sehat [sakit maag], sebaiknya hindari asupan jahe. Jahe tidak aman untuk penderita asam lambung.

11. Batu empedu
Konsumsi jahe rutin dalam jumlah berlebihan bisa mengakibatkan batu empedu.

Kesimpulan

  • Jika kita konsumsi jahe dalam jumlah normal, dan tidak berlebihan, maka itu aman bagi kesehatan kita. Setiap orang tentu memiliki daya tahan tubuh yang berbeda sehingga tentu reaksi yang dialami juga tidak sama.
  • Paling aman adalah, selalu berkonsultasi dengan tenaga medis sebelum memutuskan untuk mengonsumsi jahe, apabila memiliki penyakit tertentu.
Demikianlah manfaat sehat jahe merah untuk arthritis, kanker dan efek samping.

13 comments for "12 Manfaat Sehat Jahe Merah Untuk Arthritis, Kanker dan Efek Samping"

  1. Sayangnya jahe merah ini sulit kita dapatkan di Jawa deh, kalau di Sulawesi banyak.
    memang lebih enak ketimbang jahe putih dan lebih hangat.

    Pun juga manfaatnya beragam banget :)

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya mbak Rey, agak sulit nemu si jahe merah ini, aku biasanya minta orang rumah utk langsung ke pasar induk n mesen. Biasanya di pasar minggu jkt.

      Jahe merah khusus utk minuman/buat obat2an herbal.

      Delete
  2. Banyak juga manfaat jahe untuk kesehatan. Kalau aku lebih suka bikin wedang jahe aja. Kadang juga beli wedang jahe instant atau beli wedang ronde di pasar.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Nah, pas banget mbak Siti, klo jahe merah dibuat wedang ronde, n minumnya pas cuaca dingin, duh berasa anget banget badan.

      Tx y mbak Siti dh mampir n baca artikel ini.

      Delete
  3. Kemarin itu aku sempet ditawari untuk beli red ginger dari temen. Katanya bagus utk imunitas tubuh. Tapi harga sebotolnya muahaaal , yg mana impor juga sih. Cm aku ga jadi beli, dan ternyata keputusan tepat.jahe merah ga bgs utk penderita maag yaa. Aku punya penyakit itu soalnya.

    Tapi memang prnh denger khasiat jahe merah itu bagus. Walo susah ya mba dapetnya. Ga prnh liat di supermarket dan swalayan langganan ku. Kecuali yg udh jadi suplemen . Tp itupun kebanyakan impor

    ReplyDelete
    Replies
    1. Betul mbak Fanny kalo ada sakit maag,
      mending skip aja deh, jgn dikonsumsi.
      Utk mereka yg kondisinya fine, maagnya/asam lambungnya gak
      bermasalah, oky2 aj.

      Memang jahe merah jarang bahkan gak ada
      di toko/mall. Mesti kepasar pesen :)

      Palagi pas musim kovid ini, harganya
      melambung mbak. Pernah Rp300rb/grm
      gile nggak tuh...

      Delete
    2. Eh, harganya/kg, bukan/grm deng :D

      Delete
    3. Oh, segitu itu harga sekilogram ya .. , kirain tadi hitungan gram ��.
      Sempet kepikiran juga kok wouw mahal banget harganya ..

      Kalau gitu, kita nanam jahe merah sendiri aja yuk ..
      Bisa kayak kita nih ��

      Delete
    4. Andaikata kalo harga /gram begitu, uuwow banget mahalnya...
      Misal bisa nanem sendiri mah lebih manteplah :D
      Sapatau bisa dibisniskan...

      Delete
  4. Solusinya bagaimana ya kak seandainya seseorang menderita artrithis tapi juga punya sakit maag ?.
    Mungkin dosis jahe merahnya dikurangi ya ?.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Yap, bener banget mas Him...
      Dosisnya dikurangi ajah.

      Delete
  5. aku jarang banget nemuin jahe merah, mungkin karena jarang juga blusukan ke pasar
    dan yang aku tau dan sering temen temen atau keluarga manfaatkan adalah jahe yang biasa untuk minuman

    ReplyDelete
    Replies
    1. Jahe merah kalo di pasar, agak susah mba Ainun. Bikin minuman dari jahe biasa juga gak apa2 kog. Pas lagi flu, batuk, paling bagus. tapi, memang jahe merah lebih mantep, kalo utk dibuat obat :D

      Delete

Copy paste adalah tindakan yang sangat tidak menyenangkan.