Tuhan Aku Siap Dibentuk

Tuhan aku siap dibentuk, entah mau jadi apa, aku terima dengan segenap hatiku karena aku tahu Engkau adalah pohon kehidupanku. Aku ingin Engkau mengubahku, mengajariku, dan menuntunku di jalan-Mu. 

Aku bahkan rela Engkau pukul supaya aku bisa belajar dari segala salah yang sering kulakukan. Iya, terkadang aku sudah merasa lelah. Hidup dengan segala kelayakan tidak selalu nembuatku bahagia. 

Tetapi aku merasa semakin jauh dari Tuhan. Semua kebiasaan baik yang dulu melekat pun perlahan sirna. Itu karena aku memisahkan diri dari Allah.

Memang selama ini aku tidak kurang belajar tentang memberi dengan tulus, mengucap terima kasih jika seseorang melakukan kebaikan. Tenggang rasa dan toleransi jika berbeda. 

Tapi cuma sebatas membaca. Jangan tanya soal 'melakukan.'

Tuhan aku siap dibentuk
Tuhan, ubah hatiku. Pixabay Images

Mungkin sebagian orang merasa tidak nyaman saat mengalami sebuah proses yang sangat bertolak belakang dengan keputusan hidupnya. 

Berada begitu lama di zona nyaman mebuat kita sangat terganggu jika tiba-tiba harus merelakan diri untuk diubah Tuhan. Kadangkala kita malah tersinggung mendengar nasihat atau teguran untuk kebaikan.

Padahal jika kamu ditegur, itu berarti kamu disayang dan diperhatikan. Terlebih lagi mata kita terbuka melihat bahwa selama ini kita tinggal di dalam keangkuhan dan sering menjadi batu sandungan bagi orang lain. 

Mengerti ternyata orang tidak menyukai cara hidup kita. Sebab bagaimana aku bisa menilai diriku sendiri? Apakah kamu sanggup memarahi sikapmu yang di mata orang lain kamu terlihat sangat munafik? Kita tidak dapat menilai diri sendiri.

Yang paling sulit adalah melawan diri sendiri untuk melakukan keburukan. [Ike Lawbers]

Lalu aku, aku bagian dari semua itu. Ibaratnya seorang yang pandai pura-pura tampil baik, rendah hati, bijak dan sempurna. Menurutku, aku baik dan tidak salah. Tetapi bagi Tuhan tidak. Kau hanyalah gong yang nyaring bunyinya.

Otak ini terisi penuh dengan berbagai kata bijak. Sudah nggak terhitung buku yang aku baca dari kisah Sang Raja yang Agung yang menciptakan langit dan bumi, sampai pada roman picisan. 

Tapi, semua itu 'nol besar' aku tidak pernah praktekkan itu dalam keseharianku. Aku hanyalah seorang munafik yang sibuk memperhatikan kekurangan dan kelebihan orang lain.

Jujur Tuhan, yang paling mengenaskan lagi aku tidak pernah mengucap syukur atas segala yang kupunya

Aku sering iri hati jika melihat kesuksesan dan kebahagiaan orang lain. Kerapkali di dalam kehidupanku aku melakoni dua peran, menjadi orang baik dan jahat. 

Contohnya aku pandai menasihati, namun manakala seseorang terjatuh, aku tidak perduli dan merasa itu bukan urusanku.

Biasanya aku bilang "hei, di dalam hidup ini kita harus saling mengasihi. Jika dia berbuat salah, maafkan. Kamu harus memberi kepada yang membutuhkan, jangan jadi orang kikir. 

Lakukan yang terbaik untuk sesama," tapi apa yang terjadi? Aku hanya memamerkan kata-kata saja, supaya semua orang menganggap aku baik. Padahal aku egois, kikir, dan angkuh.

Semakin lama sifat ini makin menjadi-jadi

Aku bertambah tidak tahu diri dengan membenarkan apa yang kulakukan. Seolah itu adalah bagian yang tak terlepaskan. Hebatnya lagi, aku malah memupuknya dengan yang namanya kebenaran dan memberikan semboyan, "suka-sukaku, wong diriku memang begitu." "Memangnya aku harus berubah?"

Dasar aku memang keras kepala

Hanya mementingkan kesenangan sendiri. Perasaan cinta diri mengalahkan hati nurani. Aku benar-benar sudah nyaman. Diriku tidak butuh penilaian orang lain, juga tidak memaksa semua orang harus suka dengan sikapku ini. 

Sorry jangan paksa aku untuk menyenangkan hati mereka. Kalau nggak cocok, please tinggalkan aku. Gampang bukan?

Tuhan, kini giliran-MU. Sekali lagi entah mau jadi apa, aku mau

Aku siap diproses Tuhan. Jadikan aku seperti sebuah bejana yang indah karena aku adalah tanah liat yang keras. Bersihkan aku dari sampah dunia agar aku layak Engkau pakai menjadi berkat untuk sesama. 

Menebarkan bau harum bagi yang hidup dalam kelam, menjadi terang kepada mereka yang tinggal di kegelapan, dan harapan untuk yang putus asa.

Aku tahu, segala sesuatu yang Engkau rancangkan untukku itulah yang terbaik. Memang, dalam menjalani proses aku pasti merasa tersiksa, bahkan menderita. Namun, saat melewati semua itu, maka aku akan menjadi anak kebanggaan Tuhan.

Silahkan nikmati puisi di bawah ini;

Tuhan Aku siap dibentuk

Terkadang aku ingin Allah mengubahku
Namun, Jika Dia melakukan perbaikan
Itu terasa menyakitkan, mengganggu

Sampai suatu ketika aku kalah
Kutemui kanyataan bahwa
Yang kuperlu bukan dunia

Sepasang tangan yang dapat menggandeng
Atau bahkan menarikku kencang
dari lupa yang merana

Kesadaran hilang
Kesederhanaan berganti
Kerendahan hati apalagi

Aku sudah mati
Karena hidup durjana

Oh Tuhan, kemarilah
ubah aku, bentuk aku
Jamah hatiku segera...

Entah seperti apa aku mau

Tuhan prosesnya terlalu berat!

Tuhan,

Aku selalu mengatakan aku mau
Tapi nanti ya Tuhan
Jangan Kau paksa aku

Tunggulah sebentar di sana
Jangan sekarang ya
Besok atau lusa

Masih adakah Engkau Tuhan?
Prosesnya terlalu berat buatku
Aku tak berani maju

Aku butuh waktu
Sedikit lagi untuk kuputuskan
Apakah Engkau mau bersabar?

Setelah sekian hari lalu
Mengapa belum juga berani?
Tolong aku...

Setidaknya biarkan aku mampu

Jakarta,

Sebuah permintaan kepada Tuhan

Tuhanku,

Aku minta kekuatan dari-Mu agar aku bisa
melakukan sesuatu yang besar
tapi, Engkau memberiku kelemahan
supaya diriku bisa lalukan hal lebih berguna...

Aku memohon kekuatan dari-Mu
tapi, Engkau membuatku lemah
biar diriku taat...

Aku mau kekayaan supaya aku hidup bahagia
tapi Engkau biarkan aku miskin
hingga aku menjadi seorang bijak

Sekali lagi aku minta segala sesuatu
supaya diriku bisa menikmati hidup ini
namun, Engkau memberiku kehidupan
supaya bisa menikmati segala sesuatu...

Jakarta,
[ Dari seorang hamba 'no name']

Catatan: Ada banyak orang yang tidak siap diubah oleh Tuhan. Mereka merasa hidupnya sangat terusik, lalu timbul berbagai keinginan untuk memberontak dan menyalahkan Tuhan. Mereka tidak mau Tuhan campur tangan. 

Tidak mau beri diri untuk Tuhan dan bersandar sepenuhnya pada Dia. Mereka terlalu sombong mengatakan "kesuksesan adalah hasil perjuanganku sendiri." Tapi ingat, kalau bukan Tuhan, maka kita tidak dapat melakukan apa-apa.

4 comments for "Tuhan Aku Siap Dibentuk"

  1. Doa serupa ini aku sering minta setiap habis tahajud. Berdoa supaya Allah selalu membimbing dan mengarahkan aku jd orang yg sesuai dengan arahanNya. Dan jika aku menyimpang, mohon diterangi ato ditegur supaya aku kembali ke jalan yg terang.

    Terkadang dalam hati, selalu ada keinginan utk bisa menjadi hamba yg bener2 sesuai dengan keinginan Tuhan. Tapi godaan sering terlalu banyak. Di situ kita hrs sering berdoa meminta agar Tuhan membantu menjadikan kita yg lebih baik :)

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya mba Fan, manusia nggak ada yang sempurna di dunia ini. Tapi paling ga, kita terus berusaha utk belajar setiap hari utk menjadi lebih baik.

      Paling susah adalah, melawan godaan yg sering datang dengan cara apapun, yg jika kita lemah, maka kita bisa jatuh. Iblis ada di mana2.

      Apalagi belakar utk mengalahkan diri sendiri, itu rasanya paling sulit.

      Bener mba, yg mba bilang di atas, menghadapi semua itu harus berdoa, agar Tuhan membantu jadikan kita kuat n lbh baik.

      Semoga hari2 mba Fan n keluarga kecil sll dlm lindungan-Nya. Amin.

      Hv a wonderful day...

      Delete
  2. Bagus sekali puisinya, kak.
    Secara manusiawi terkadang kita inginnya menjadi seperti sosok yang kita mau, tetapi apabila Tuhan sudah berkehendak jalan hidup seseorang akan jadi lain cerita dan untuk itulah sebagai manusia harus menyadari bahwa segala sesuatunya memang Tuhanlah yang telah berkehendak punya rencana, niscaya hati dan pikiran akan jadi jauh terasa lebih damai jika mampu menyadarinya.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Bener mas Him, kita maunya hidup seperti yg kita mau. Daan, kita seringkali gak mau dibentuk Tuhan. Kita selalu menghindar karena merasa terganggu. Padahal, jika kita berserah penuh pada Tuhan, hidup kita terasa indah.
      Thanku mas Him...

      Delete

Copy paste adalah tindakan yang sangat tidak menyenangkan.